KabareBralink – Bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepada umat manusia merupakan
kewajiban orang beriman. Bersyukur juga menjadi ajaran seluruh agama, sebagai password menuju kebahagiaan. “Jadi tidak akan ada kebahagiaan yang bisa dirasakan
manusia, tanpa adanya rasa syukur,”
ungkap budayawan Banyumas Ahmad Tohari saat mengisi acara Tasyakuran
Hari jadi ke-183 Kabupaten Purbalingga, di Pendapa Dipokusumo, Selasa (17/12) malam.
Menurutnya, tasyakuran yang dilaksanakan sebagai perwujudan
rasa syukur atas hari jadi kota perwira ini, harus benar-benar merasuk kedalam
hati sanubari seluruh warga Purbalingga. Rasa syukur itu, lanjut Tohari, tidak
hanya diucapkan bibir saja. Namun harus bias dibuktikan dan diimplementasikan
dengan membangun kabupaten Purbalingga lebih baik dari masa sekarang.
“Thema kebersamaan sangat tepat untuk menggugah implementasi
bersyukurnya masyarakat Purbalingga. Itu harus dibuktikan dengan bekerja lebih
keras lagi,” katanya.
Penulis novel trilogy Ronggeng Dukuh Paruk ini, menambahkan,
kebersamaan yang diinginkan pemerintah akan terwujud ketika seluruh warganya
mau membayar kewajibannya dan memperoleh hak-haknya.
“Kebersamaan juga bisa dibangun melalui pendekatan
kebudayaan. Diantaranya dengan memberikan ruang yang cukup untuk
berkembangnya kebudayaan banyumasan yang
mengakar di kalangan masyarakat bawah,” tandasnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !