![]() |
Direktur Eksekutif IPC Mr. S.Kanaan |
Purbalingga – International
Pepper Community (IPC) mengunjungi petani lada di Desa Kedarpan, Kecamatan
Kejobong yang tergabung dalam Asosiasi Petani Lada Purbalingga (ASPALAGA). IPC
juga memberikan bantuan bibit lada unggul dan membantu pengembangan model
pembibitan lada.
Bibit unggul yang diberikan
adalah varietas Natar I dan Natar II yang dikembangkan oleh Balai Penelitian
Tanaman Rembah dan Obat (Balittro) sebanyak 5 ribu bibit yang bisa dikembangkan
untuk areal sekitar 6 ha. IPC dan Balitro akan membimbing ASPALAGA dalam
pengembangan model pembibitan lada berkualitas unggul.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur
Eksekutif IPC S.Kanaan menyatakan komoditas lada memiliki nilai ekonomi yang
baik sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani. “Selama tiga
tahun terakhir harga lada sangat bagus. Ini seharusnya membuat petani tambah
semangat dan lada bisa terus berkembang,” ujar Kanaan saat menemui petani lada
di Desa Kedarpan, Kecamatan Kejobong, Jumat (06/06).
Kanaan berkunjung ke Desa
Kedarpan didampingi istrinya, Kepala Seksi Pelayanan Teknologi Balittro Dr.
Sukamto dan Kepala Kebun Percobaan Balittro Cimanggu Dadang Rukmana.
Kanaan yang merupakan pejabat
Kementerian Perdagangan India menyatakan permasalahan yang dihadapi petani lada
di Purbalingga secara umum adalah ketersediaan bibit yang masih rendah
kualitasnya. Kanaan berharap bantuan bibit unggul dan teknologi baru dalam
budidaya lada bisa meningkatkan produktivitas lada di Purbalingga.
Menurutnya, petani di Indonesia
sudah lebih dari 100 tahun mengembangkan lada. Akan tetapi, produktivitasnya
kalah jauh dengan petani lada di Vietnam yang baru mengembangkan lada sekitar
20 tahun terakhir. Produktivitas lada di
Vietnam bisa mencapai 8 ton per ha, sedangkan di Indonesia hanya sekitar 8
kuintal/ha.
Saat ini, Vietnam adalah
eksportir lada terbesar di dunia dengan produksi 100.000 ton/tahun. Sedangkan,
Indonesia yang memiliki lahan jauh lebih luas hanya 33.000 ton/tahun. “Ini
karena petani Vietnam mengadopsi teknologi baru, petani disini juga harus
seperti itu,” katanya.
Kanaan berharap bantuan yang
diberikan IPC bisa bermanfaat bagi petani yang tergabung dalam ASPALAGA.
“Semoga saat saya datang kesini lagi 2 atau tiga tahun lagi, produktivitasnya
sudah bisa 4 ton/ha dan petani lebih sejahtera,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama,
Kepala Bidang Perkebunan Dintanbunhut Kab Purbalingga Suyanto menyatakan
bantuan dari IPC sangat bermanfaat bagi petani lada di Purbalingga. Bantuan
bibit unggul diharapkan bisa dikembangkan dan meningkatkan produktivitas petani
lada. “Kita memiliki daerah dengan kondisi agroklimat yang sangat sesuai untuk
budidaya lada,” katanya.
Suyanto berharap petani bisa
melakukan budidaya yang intensif karena lada memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. “Harganya saat ini ditingkat petani Rp. 115.000/kg kering. Ini sangat
menguntungkan,” katanya.
Menurutnya, daerah yang sangat
sesuai untuk budidaya tanaman lada di Purbalingga ada di tiga kecamatan yaitu
Kejobong, Kaligondang dan Pengadegan. Saat ini, tanaman lada di Purbalingga
memiliki luas areal 456 ha dengan produksi 652 ton per tahun.
(KabareBralink-Dintanbunhut)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !