![]() |
Salah Satu Atraksi Wisata di Desa Wisata Limbasari (foto : www.purbalinggatourism.com) |
Purbalingga - Pemerintah Kabupaten Purbalingga
menggelontorkan anggaran Rp 1 miliar untuk lima desa wisata. Dana tersebut
dikucurkan melalui bantuan keuangan (Bankeu) desa dalam Anggaran Perubahan
2015.
Hal ini menunjukan komitmen kuat pemkab untuk terus
menggembangkan desa wisata di Purbalingga. Sebelumnya, Pemkab melalui Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) juga telah melakukan
peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pelaku desa wisata melalui berbagai
pelatihan dan studi komparasi ke desa wisata di luar Purbalingga.
Kepala Bappeda Purbalingga, Ir Setiyadi, M.Si mengatakan,
bantuan keuangan untuk desa ini diharapkan berdampak pada pemberdayaan
masyarakat dan pengembangan desa wisata tersebut. Bantuan ini tidak diarahkan
untuk fisik seluruhnya, tetapi untuk pembenahan yang bisa merubah penampilan
agar desa tersebut senakin diminati oleh wisatawan. “Bantuan keuangan ini tidak
untuk kegiatan fisik besar, tetapi diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Kalau untuk pekerjaan fisik
besar, nanti kami siapkan di tahun anggaran 2016,” kata Setiyadi, Selasa
(6/10).
Setiyadi merinci, kelima desa penerima bantuan keuangan tersebut
masing-masing Desa Serang dan Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Desa Tanalum
dan Desa Panusupan Kecamatan Rembang, dan Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon.
Setiap desa telah diminta menyiapkan rencana anggaran penggunaan. “Kelima desa
ini telah kami seleksi potensi dan kemampuan pengelolanya dalam ini kelompok
sadar wisatanya. Jika penggunaan anggaran tidak mengarah pada pengembangan
wisata, maka tidak akan direkomendasi untuk pencairannya,” tegas Setiyadi.
Setiyadi mencontohkan, kegiatan fisik skala besar yang tidak
boleh dibiayai dari bantuan keuangan ini misalnya, pembuatan saluran drainase,
lampu jalan atau pengaspalan. Kegiatan pembangunan infrastruktur skala besar
itu telah kami siapkan sendiri melalui kegiatan tahun 2016 atau kegiatan yang
bekerjasama dengan TNI seperti karya bakti TNI.
“Nantinya, di setiap desa ada pendampingan untuk penggunaan dana
tersebut,” katanya.
Sementara itu secara terpisah Kepala Dinbudparpora
Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si mengatakan, selain bantuan keuangan tersebut,
beberapa desa juga mendapat kegiatan pendukung untuk pengembangan wisata.
Misalnya, Desa Kedungbenda yang masyarakatnya sedang getol mengembangan wisata
bahari sungai Klawing, pada perubahan APBD 2015 ini juga ada kegiatan pembuatan
dermaga mini, pembuatan gazebo, pengadaan perahu wisata dan perlengkapan alat
pengamannya. “Mudah-mudahan, kegiatan melalui proses lelang ini bisa
berlangsung tepat waktu,” kata Subeno.
Subeno menambahkan, dalam hal peningkatan kapasitas
sumberdaya manusia pelaku desa wisata telah dilakukan sejumlah pelatihan
seperti pelatihan pemandu wisata, pelatihan outbond, pelatihan dan pemberian
motivasi, pelatihan penyusunan paket wisata, pelatihan pembuatan souvenir
wisata, pelatihan pengelolaan homestay dan sejumlah kegiatan lain seperti studi
komparasi ke desa wisata di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
“Pada saatnya nanti, kami juga akan menggelar famtrip dengan
mengundang biro wisata, pengelola desa wisata dari Yogyakarta dan Magelang,
serta para jurnalis. Mereka akan kami ajak untuk menginap di desa menikmati
paket wisata yang telah disiap[kan. Diharapkan, bagi biro wisata nantinya bisa
mempromosikan kepada pelanggannya, sedang bagi jurnalis dapat menulis atau
memberitakannya di medianya masing-masing. Sementara pelaku dari desa wisata
yang sudah kami anggap maju, untuk bisa memberikan koreksi atau tukar pikiran
untuk pengembangan desa wisata di masa mendatang,” kata Subeno. (Kabare Bralink - Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !