(Kabare Bralink/Humas). |
PURBALINGGA – Hasil
sementara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga periode
2016-2021 dengan perolehan suara cukup berimbang yakni paslon 1
Tasdi-Tiwi 55% dan paslon 2 Sugeng-Cipto 45% menggambarkan dinamika
demokrasi di Purbalingga sudah tumbuh cukup baik di masyarakat. Hal
ini diungkapkan Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo di ruang
kerjanya, Kamis (10/12).
“Anggapan atas paslon
pembentukan terbantahkan. Kalau itu pembentukan, mungkin hasilnya
hanya mendapat dukungan 5 – 10 persen saja,” katanya.
Dengan hasil yang ada, meski
masih bersifat sementara, lanjut Bupati, menunjukan bahwa sebagian
masyarakat menilai pasangan calon yang berkompetisi dalam pilkada
merupakan paslon yang sama-sama memiliki kemampuan yang cukup memadai
untuk menjadi kepala daerah.
“Ini menunjukan kedua
paslon berkualitas,” tandasnya.
Dengan terpilihnya pejabat
kepala daerah yang baru, Bupati berharap Purbalingga akan semakin
meningkat prestasinya. Baik dalam kinerja penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dalam konteks upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mari semua unsur yang
terkait pilkada kembali bersatu. Paslon yang berlum berhasil harus
legowo, demikian juga dengan yang menang harus merangkul semua
potensi yang ada untuk bersama-sama menyusun program pembangunan di
kabupaten Purbalingga,” harapnya.
Menurut Budi Wibowo, masih
banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pejabat kepala daerah yang
baru. Budi mengingatkan, kemampuan anggaran di APBD Purbalingga hanya
sebesar 11,28 persen. Artinya tantangan bagi pejabat yang baru untuk
berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang baru mencapai
11,28 persen. Di samping itu, pemkab juga harus menjalin hubungan
yang baik dengan pemerintah pusat maupun provinsi. Harapanya,
dukungan pendanaan dari provinsi dan pusat dapat berjalan lebih baik
lagi.
“Ini saya titipkan kepada
pejabat bupati yang baru bersama wakilnya nanti. Jejaring harus terus
kita jaga,” jelasnya.
Pejabat yang baru, katanya,
juga harus berupaya meningkatkan dukungan pendanaan pembangunan dari
dunia usaha baik BUMN, BUMD maupun dunia usaha yang ada di kabupaten
Purbalingga yang mencapai 24 PMA (penanaman modal asing-red).
Diingatkan Bupati, para
pengusaha yang ada, selama ini melakukan bisnis di Purbalingga daqlam
situasi yang nyaman, aman dan mendapatkan provit yang memadai.
“Dukungan mereka terhadap
pembangunan di Purbalingga harus ditingkatkan. Bisa melalui CSR
(corporate social responsibility-red) maupun program kemitraan
bina lingkungan (PKBL),” tambahnya.
Dia mengharapkan, dengan
adanya CSR dan PKBL yang digulirkan pengusaha, maka pembangunan di
kabupaten Purbalingga yang tidak bisa didanai dengan dana public
atau APBD dapat didanai dari dukungan mereka. Sehingga Purbalingga
akan cepat maju dan bagi pengusaha, csr yang dikeluarkan dapat
menjadi infestasi sehingga usahanya dapat lebih maju dan berkembang.
Hasil sementara pemungutan
suara yang diselenggarakan Rabu (9/12) sebagaimana diterima bupati
dari desk pilkada menunjukan pasangan calon (paslon) nomor 1, Tasdi –
Dyah Hayuning Pratiwi (Tasdi-Tiwi) memperoleh 55 persen dan paslon
dua Sugeng – Sucipto (Sugeng-Cipto) dengan perolehan suara
sementara 45 persen.
Tak berbeda dengan hasil
perhitungan real count oleh tim pemenangan Tasdi-Tiwi, yang merilis
hasil pilkada untuk Tasdi-Tiwi sebanyak 54,69 % dan Sugeng-Cipto
45,31 %. Sementara, hasil rekapitulasi C1 yang dilakukan KPU RI,
hingga berita ini dibuat baru masuk 623 TPS dari jumlah keseluruhan
1.629 TPS atau 38,24 persen. Perolehan suara masing-masing paslon,
nomor 1 Tasdi-Tiwi 83.862 suara (51,54%) dan nomor 2 Sugeng-Cipto
78.845 (48,46%).
Penetapan hasil resmi
pilkada Purbalingga baru akan dilakukan KPU melalui tahapan
rekapitulasi dan penghitungan suara di tingkat kabupaten pada 16-18
Desember.
(Kabare Bralink/Humas).
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !