PURBALINGGA- Libur nasional dalam rangka memperingati dua hari besar
keagamaan yakni Maulid Nabi dan Natal tahun ini tak serta merta bisa dinikmati
para buruh atau karyawan pabrik rambut di Purbalingga. Masih banyak pabrik yang
tetap mempekerjakan karyawan dengan berbagai alasan.
Pantauan Radarmas di Jalan Ahmad Yani Kandanggampang Purbalingga, sejak
pagi kemarin buruh pabrik masih hilir mudik masuk kerja. Bahkan, mereka masuk
seperti hari biasa dan dengan jam kerja normal. Sejumlah karyawan yang
enggan namanya dikorankan mengatakan, mereka tetap masuk karena libur akan
diganti pada kisaran tanggal 1-3 Januari tahun depan. Akhir tahun ini juga
perusahaan sedang merampungkan target produksi.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purbalingga, Ngudiarto SH
menegaskan, pada hari libur nasional seperti ini seharusnya karyawan
diliburkan. Namun jika ada kesepakatan internal seperti diganti hari lain, juga
harus dihargai dan akan dipantau realisasinya.
Jika perusahaan melanggar kesepakatan itu, maka dinas siap memberikan
sanksi maupun teguran keras. Termasuk jika ada perusahaan yang menyanggupi
libur ini sebagai lembur, maka upah lembur tersebut harus direalisasikan kepada
para karyawannya.
“Sampai kemarin secara tertulis kami belum menerima laporan perusahaan yang
memberlakukan lembur pada libur Natal ini. Namun ada perusahaan yang melalui
telepon sempat mengatakan lembur. Kami menyayangkan karena seharusnya sebelum
ada lembur, perusahaan wajib melaporkannya kepada dinas,” paparnya, kemarin.
Pihaknya siap mengawasi dan memantau semua perusahaan yang tetap
mempekerjakan karyawan saat hari libur nasional. Namun dengan catatan ada
laporan dari karyawan jika hak- haknya tidak dipenuhi sesuai kesepakatan.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Purbalingga,
Supono Adi Warsito mengaku berang melihat libur hari besar keagamaan dinodai
dengan ulah perusahaan yang tetap mempekerjakan karyawan. Meski secara aturan
bisa diganti hari lain, namun secara etika, hal itu tidak menghargai pemerintah
dan agama.
“Saya awal pekan depan akan menghadap Forum Koordinasi Umat Beragama dan
MUI Purbalingga. Kita akan sikapi ini dengan serius, karena menyangkut isu yang
besar. Apalagi sudah ada penetapan sebagai hari libur nasional,” tandasnya.
(Kabare Bralink/RadarBanyumas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !