Ini
adalah pengalaman Ubaidillah Syohih yang telah melancong ke Aceh.
Dari pengalamannya itu, dia berbagi kepada kita semua tentang kuliner
yang telah dia nikmati di tanah yang disebut sebagai Serambi Mekkah.
--
BANDA
ACEH - Matahari baru saja menyingsing di Jalan Sri Ratu Safiatuddin,
Banda Aceh. Masih sedikit kendaraan yang lalu-lalang di jalan
tersebut. Saya pun baru saja keluar dari penginapan untuk menikmati
pagi.
Di
depan Rex Peunayong yang ramai di malam hari, ada sesuatu yang
menghentikan kaki saya. Puluhan bungkus makanan terhidang di meja
salah satu kedai kopi. Saya pun memutuskan untuk mampir sejenak.
Bang
Faisal, perantau Sigli pemilik kedai mempersilahkan saya duduk. Saya
pun bertanya apa di balik puluhan bungkus makanan itu.
“Nasi
Gurih, Bang, seperti nasi uduk di Jawa sana,” jawabnya menyadari
saya seorang pelancong.
Semerbak
wangi kayu manis, daun pandan, dan cengkeh menyeruak ketika bungkusan
itu dibuka. Seperti halnya nasi uduk, Nasi Gurih disajikan dengan
tempe goreng, irisan mentimun, telur dadar, belacan, bawang goreng
dan daun kemangi. Selain itu, Anda dapat menikmatinya dengan
berbagai lauk. Telur dadar, gulai bebek, ikan, dan lauk lainnya
merupakan pasangan yang pas untuk dimakan bersama Nasi Gurih.
Dengan
aromanya yang menggoda, tidaklah aneh bila Nasi Gurih menjadi pilihan
utama menu sarapan di Banda Aceh. Apalagi harganya murah, berkisar
antara lima ribu sampai dengan sepuluh ribu rupiah saja.
![]() |
(Kabare Bralink/Google Image) |
Jadi,
lengkapilah daftar menu wisata kuliner Anda di Banda Aceh. Tidak ada
salahnya mencoba Nasi Gurih sebelum Anda menikmati Ayam Tangkap, Sate
Matang, dan Mie Aceh. Anda dapat menemukan kedai Bu Gurih (Nasi
Gurih) bertebaran di Banda Aceh.
Nah, sedulur, kue panganan sing mirip karo Nasi Uduk, neng kana jenenge Nasi Gurih... Hmm sapa maning sing arep ngirim cerita kayak dene Kang Ubaidillah Syohih, bisa kirim lewat email : kabarebralink@gmail.com
(Kabare Bralink/Shohih)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !