(Kabare Bralink/Humas) |
PURBALINGGA
– Pelaksanaan pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, Rabu
(9/12) berlangsung aman dan sukses. Hal tersenut diungkapkan oleh Penjabat
Bupati Purbalingga Budi Wibowo usai melakukan peninjauan ke sejumlah tempat
pemungutan suara (TPS) diwilayah kabupaten Purbalingga.
Dari
pantauan yang dilakukan bersama jajaran forkompimda dan desk pilkada, dijumpai
para petugas TPS dapat melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan. Masyarakat juga
memiliki pemahaman yang memadai sehingga partisipasinya juga cukup memadai.
Menyangkut keamanan wilayah, menurut Bupati juga terpantau aman dan yang
sebelumnya dikhawatirkan tidak terjadi.
“Ini
semua merupakan kerja bersama dari seluruh penyelenggara, tim pengamanan, dan
jajaran pemkab. Hasil yang dicapai sekarang bisa menjadi pembelajaran bagi
penyelenggaraan pilkada serentak 2017 mendatang,” katanya.
Menyangkut
jumlah kehadiran pemilih, dikatakan Budi, masih harus menunggu hingga
penghitungan suara selesai. Dari pantauan di sejumlah TPS, jumlah kehadiran
pemilih rata-rata 60 persen dari undangan yang didistribusikan. Dan yang tidak
didistribusikan karena pemilih tidak berada di tempat memang cukup banyak.
Dicontohkan
Bupati, di TPS 6 Desa Panican Kecamatan Kemangkon, dari jumlah DPT sebanyak 520
terdapat C6 (undangan-red) yang tidak dibagi sebanyak 120. Sesuai ketentuan,
undangan mencoblos atau C6 hanya diberikan kepada pemilih yang ada ditempat.
Dan jika pemilih tidak berada di tempat karena merantau pindah alamat dan
lainnya, maka C6 tersebut tidak diberikan dan tetap dipegang oleh petugas KPPS
atau PPS setempat.
“Ada
beberapa yang tidak hadir menyalurkan hak suaranya. Sebabnya karena berada di
perantauan, sakit, kondisi jompo dan tidak mau menggunakan hak pilihnya. Yang
lainnya nanti akan kita teliti lebih lanjut kenapa tidak hadir,” jelasnya.
Bupati
berharap usai pesta demokrasi pilkada ini, kondisi wilayah tetap kondusif. Karena
masyarakat sendiri yang memilih. Masyarakat, lanjut Bupati hanya mengharapkan
seorang pemimpin yang memadai, akomodatif dan yang bisa membawa masayrakat
Purbalingga yang sejahtera.
“Saya
kira bila yang jadi paslon nomor satu, masyarakat tidak masalah. Begitupun bila
yang jadi paslon nomor dua masyarakat juga tidak masalah. Saya yakin situasinya
tetap kondusif,” katanya.
Sementara
ditemui di komplek TPS 2 desa Kaligondang, Kapolres Purbalingga AKBP Anom
Setyadji menyatakan hingga ditutupnya pelaksanaan pencoblosan dapat
diselenggarakan dengan lancar. Kondisi keamanan juga kondusif. Situasi secara
umum gangguan kamtibmas nihil.
“Seluruh
personil keamanan terus kita siagakan, sambiul melihat perkembangan situasi
paska pemungutan suara. Bila eskalasinya meningkat kami sudah siap dengan
pergelaran pam yang ada,” jelasnya.
Pilkada
Purbalingga 9 Desember 2015, diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil
bupati. Yakni pasangan calon nomor satu Tasdi – Dyah Hayuning Pratiwi
(Tasdi-Tiwi) dan paslon nomor dua Sugeng – Sucipto (Sugeng-Cipto).
Ketua
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga Sri Wahyuni menuturkan, pilkada
Purbalingga diikuti oleh 737.595 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih
tetap (DPT) terdiri dari 370.907 laki-laki dan 366.688 perempuan. Jumlah itu
masih ditambah 504 orang yang terdaftar dalam DPTb 1 terdiri dari 282 pemilih
laki-laki dan 222 pemilih perempuan. Mereka menyalurkan hak pilihnya di 1.629
TPS.
(Kabare
Brallink/Humas).
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !