PURBALINGGA
– Pj Bupati Purbalingga Budi Wibowo, menyerahkan sertifikat Kader
Bela Negara kepada lima pemuda yang telah mengikuti Diklat Kader
Pembina Bela Negara tingkat Nasional di Pondok Wisma Sejahtera 3
Kaliurang, Yogyakarta, 18-30 November 2015. Penyerahan sertifikat
dilakukan bersamaan dengan Upacara Peringatan Hari Bela Negara
tingkat Kabupaten di Halaman Pendapa Dipoksumo, Senin (21/12).
“Untuk
tahap pertama, Purbalingga mengirim 5 perwakilan menjadi kader
pembina bela negara. Nanti mereka yang akan melaksanakan program di
daerah bersama kami (Kantor Kesbangpol-red),” ujar Kepala Kantor
Kesatuan bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purbalingga Satya
Giri Podo usai kegiatan upacara.
(Kabare Bralink/Humas) |
Menurut
Giri, tindak lanjut program yang dicanangkan oleh Kementerian
Pertahanan, akan dilakukan pelatihan di tingkat kabupaten bekerjasama
dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0702 Purbalingga. Meski
begitu, lanjut Giri, program kegiatan di Purbalingga masih akan
disesuaikan dengan anggaran yang ada.
“Targetnya
menyesuaikan dengan dukungan anggaran yang ada, karena ini program
baru. Karena untuk menyelenggarakan pelatihan harus dipersiapkan
banyak hal. Waktunya juga bukan satu dua hari tetapi bisa sampai tiga
bulan,” jelasnya.
Giri
menambahkan, pihaknya akan berusaha menyelenggarakan sekali pelatihan
pada 2016 nanti. Paling tidak tiap kecamatan mengirimkan 5 peserta
sehingga satu kabupaten meliputi 18 kecamatan jumlahnya mencapai 90
peserta.
“Saya
presdiksikan begitu. Nanti tempatnya di Bumi Perkemahan Munjul
Luhur,” katanya.
Salah
satu kader Pembina Bela Negara, Feri Prasetyo menuturkan lima pemuda
yang mengikuti diklat kader Pembina bela Negara terdiri dari empat
personil lulusan SMK Penerbangan yakni Didik Yogi Laksono, Anggit Tri
Perwira, Dwi Angga dan Bagus Dwi Jatmiko serta dirinya yang lulusan
SMA Bukateja.
“Selanjutnya
kami difasilitasi Kesbangpol melakukan sosialisasi melalui
seminar-seminar dan perekrutan anggota di daerah,” jelasnya.
Selama
pelatihan, lanjut Feri, dirinya dibekali dengan teori dan praktik
bela negara. Sebagai kader Pembina, diharapkan memiliki klasifikasi
memahami, mengerti dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai bela
negara dalam kehidupan sehari-hari.
“Terpenting
kami mampu mensosialisasikan konsep bela Negara kepada orang lain,”
katanya.
Penjabat
Bupati Budi Wibowo saat membacakan sambutan tertulis Presiden RI
menuturkan, kesadaran bela Negara penting untuk ditanamkan sebagai
landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia. Sebagai bentuk revolusi
mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam
kompleksitas menghadapi dinamika ancaman.
“Konsep
bela negara adalah mencintai tanah airnya. Bela negara adalah sikap
mencintai negara sendiri dengan melakukan apa yang dibisa,”
katanya.
Pada
awal pembentukan program di tahun ini, Kemhan menargetkan 4.500 kader
pembina Bela Negara di 45 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
(Kabare Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !