PURBALINGGA
– Selama tahun 2015, kunjungan wisatawan ke sejumlah daya tarik
wisata di Purbalingga mencapai 1.579.098 orang. Kunjungan ini
terbanyak dari wisatawan nusantara (wisnus), sementara wisatawan
mancanegara (wisman) hanya tercatat 203 orang. Jika dibanding tahun
2014, jumlah wisatawan yang berkunjung mengalami peningkatan lebih
dari 200 ribu orang. Tercatat, tahun 2014 wisatawan yang datang
sebanyak 1.319.739. Sementara tahun 2013 tercatat 1.458.546 orang.
“Dengan
jumlah capaian kunjungan ini, Kabupaten Purbalingga memberikan
sumbangan kunjungan wisatawan terbesar ke empat se-Jateng. Jika
dibanding kabupaten di wilayah eks Karesidenan Banyumas, Purbalingga
masih berada pada peringkat satu kunjungan wisatawan,” kata Kepala
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
(Dinbudparpora) Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si, Jum’at (8/1).
Subeno
menjelaskan, dari jumlah kunjungan wisatawan selama 2015, sumbangan
terbesar masih dipegang oleh Owabong Water Park yang mencapai lebih
dari 800 ribu wisatawan, kemudian Sanggaluri Park 229.695, Goa Lawa
52.050 orang, Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuranmas 114.598,
Kolam renang Tirto Asri Walik 89.968, Buper Munjuluhur 34.756 orang,
wana wisata Serang 6.196, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman
10.191, Pendakian Gunung Slamet 6.971 orang, Agro wisata Lembah Asri
Serang (Desa Wisata Serang) 221.480, Desa wisata Panusupan termasuk
didalamnya Petilasan Ardi Lawet mencapai 14.063 wisatawan.
“Dari
data ini saja belum semua masuk dari Usman Janatin City Park,
pemandian alami Karangcegak, dan sejumlah desa wisata lain yang belum
memberikan laporan,” kata Subeno.
Subeno
optimis, seiring dengan penambahan wahana baru di daya tarik yang
dikelola oleh BUMD, pemerintah maupun swasta serta daya tarik desa
wisata yang belakangan mulai berkembang, jumlah kunjungan wisatawan
akan terus meningkat.
“Dengan
kunjungan wisatawan yang meningkat, tidak saja berdampak pada
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) utamanya obyek yang dikelola
oleh Dinbudparpora, tetapi juga pada pergerakan ekonomi masyarakat
Purbalingga.” ujarnya.
“Sektor
pariwisata merupakan sektor yang hampir tidak terpengaruh dengan
kelesuan ekonomi seperti yang terjadi pada 2015 lalu. Ketika nilai
rupiah terhadap Dollar Amerika melemah, tetapi kunjungan wisata
justru meningkat,” lanjut Subeno.
Subeno
menambahkan, wisata minat khusus seperti pendakian Gunung Slamet
ternyata sangat luar biasa peminatnya. Pada tahun 2015 saja, ketika
pendakian Gunung Slamet baru dibuka mulai 15 September, tercatat
hingga 31 desember sudah dikunjungi 6.971 orang. Dari target PAD Rp
14 juta, bisa tercapai 28 juta, atau melebihi 100 persen.
“Pada
tahun 2016 ini saja, untuk pendakian Gunung Slamet dari target Rp 14
juta, sudah tertutup Rp 16 juta. Pendapatan itu tercapai hanya dalam
waktu tiga hari saja, yakni pendakian antara tanggal 1 hingga 3
Januari 2016,” tambah Subeno.
Sementara
itu Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno,
M.Si menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi rapat kunjungan wisata
yang diikutinya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa
Tengah, pada Selasa (5/1) lalu, posisi Kabupaten Purbalingga
menempati peringkat keempat penyumbang kunjungan wisatawan di Jateng.
Posisi pertama masih dipegang Kabupaten Magelang dengan jumlah
3.117.435 wisatawan yang ditobang oleh Candi Borobudur, kemudian
disusul Kota Solo dengan jumlah wisatawan sekitar 2,64 juta, serta
Kabupaten Semarang dengan jumlah wisatawan sebanyak 1,73 juta orang.
Jumlah
kunjungan wisatawan ke Jateng khususnya wisatawan nusantara
29.977.800 orang. Data ini tercatat baru terhitung hingga akhir
Nopember 2015. Jika dibanding dengan data bulan yang sama tahun 2014
sebanyak 26.553.088 orang, kunjungannya mengalami peningkatan 12,90
persen. Sementara data tahun 2014 hingga bulan Desember sebanyak
29.852.095 orang.
Untuk
wisatawan mancanegara hingga bulan Nopember 2015 tercatat 310.528
orang atau turun 19,83 persen bila dibandingkan tahun bulan Nopember
2014 sebanyak 387.336 orang. Sedang kunjungan wisman hingga Desember
2014 sebanyak 419.584 orang.
Prayitno
menambahkan, dalam rapat tersebut juga terungkap jumlah daya tarik
wisata, wisata minat khusus se-Jateng mengalami penurunan di tahun
2015. Pada tahun 2014 tercatat ada 467 daya tarik, dan pada 2015
menurun 4,93 persen menjadi 444 daya tarik wisata. Jumlah tersebut
terinci 148 daya tarik wisata alam, 80 budaya, 130 buatan, 29 minat
khusus dan 58 event.
Tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan :
(Kabare Bralink/Pariwisata)
Pemerintah purbalingga kudu tetap selalu mendorong pariwisata di purbalingga supaya makin maju makin rekor, yaitu dengan cara terus memberi wahana baru atau alternatif wisata baru, seperti di serang kalau bisa di bikin seperti baturaden tuh, hawanya sejuk sama kaya baturaden tinggal membuat gapura besar seperti pintu masuk ky di baturaden, dan memberi atau membuat wahana unik seperti air mancur atau taman bunga dsb. Jangan cm ngandelin pohon pinus dan kebun strowberry aja. Kalau bs di tambah fasilitasnya. Terima kasih.
ReplyDelete