PURBALINGGA
– Banyaknya sampah di Purbalingga saat ini menjadi perhatian
tersendiri. Kawasan pembuangan sampah di Banjaran sudah menggunung
dan perlu tempat baru seagai tempat pembuangan sampah. Pemerintah pun
berusaha mencari tempat lain untuk dijadikan pengganti Desa Banjaran.
Untuk
itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Purbalingga mencari lokasi baru
yang akan mejadi Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sebagai pengganti di
Banjaran. Saat ini, lokasi yang sudah santer untuk dijadikan lokasi
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) berada di Dusun Selayang,
Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang.
“Secara
umum Kawasan Dusun Selayang layak. Kemungkinan tahun depan baru
diajukan penganggaran untuk pembebasan lahannya,” kata Ichda
Masriyanto, Kepala BLH Purbalingga, Jumat (22/1).
Dengan
hasil studi kelayakan tersebut, lokasi TPST pengganti TPA Banjaran
akan berada cukup jauh dari wilayah perkotaan. Meski dari aspek
sosial akan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi, ada
konsekuensi lain yang harus siap ditanggung Pemkab Purbalingga.
Misalnya pembiayaan untuk transport pengangkutan sampah dipastikan
akan membengkak.
“Secara
topografi, memang agak sulit menentukan lokasi TPST ini. Tapi kalau
lokasinya di Selayang, jaraknya sekitar 18 kilometer. Idealnya memang
tidak lebih dari 8 kilometer jika mengacu pada anggaran yang ada
sekarang,” kata Purnawan Setiadi, Kepala Bidang Kebersihan dan
Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga.
Purnawan
mengakui bahwa berdasarkan hasil simposium yang pernah dihadirinya di
Bandung, idealnya Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran hingga
tiga persen dari APBD untuk pengelolaan sampah. Dengan dana
sebesar itu, tentu saja berbagai persoalan terkait dampak sosial
maupun lingkungan yang mungkin muncul akan bisa diminimalisir.
“Itu
masih sebatas impian saja sepertinya untuk kita. Dengan luas wilayah
Purbalingga dan volume sampah yang dihasilkan, kita harusnya punya
dua TPA,” katanya.
Saat
ini warga Purbalingga menghasilkan 160 meter kubik sampah per hari.
Jumlah tersebut, setara dengan sekitar 200 ton sampah per harinya.
Untuk mengatasi jumlah sampah tersebut, Pemkab menerjunkan 137
petugas dengan 12 armada truk pengangkut sampah.
Menurut
Purnawan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sedang
mendorong untuk pembuatan TPA Regional yang akan menjadi muara bagi
sampah dari beberapa daerah bertetangga. Pilot project TPA Regional
itu saat ini sedang dibangun di kawasan Pekalongan.
“Kalau
kita bisa ikut membangun TPA Regional, pasti akan lebih baik lagi.
Tetapi memang butuh kerjasama antar pemerintah kabupaten, untuk
penentuan lokasinya,” kata Purnawan.
TPA
Regional itu, dipastikan akan menguntungkan semua pihak, terutama
beberapa daerah yang bekerjasama dalam pemanfaatannya. Sebab, semua
biaya operasional akan ditanggung oleh Pemprov Jateng.
“Untuk
mewujudkannya, memang butuh kebesaran hati pemerintah daerah tertentu
yang nantinya ditetapkan sebagai lokasinya TPA Regional,”
pungkasnya.
Weleh-weleh, akeh temen runtah neng Purbalingga ya,, Lur.. aja pada buang sampah sembarangan ya... syukur-syukur teyeng mengelola dewek, dadi ora nambahi sampah..
(Kabare
Bralink/SatelitNews, foto : SM)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !