PURBALINGGA
– Awal tahun merupakan tahun baru yang mesti mengganti sebuah
kalender. Bahkan perlu juga membuang hal-hal yang tidak baik dan
digantikan dengan hal baik di tahun baru. Seperti halnya di tahun
2016 ini, kita berharap kebaikan selalu datang dan cita-cita
tercapai. Namun, rasanya itu belum lengkap kalau kalender tahun 2015
belum digantikan kalender tahun 2016.
Dalam
tahun 2016, Purbalingga mendapatkan kado terindah dari Papeling.
Seperti yang sudah dipublikasikan sebelumnya
Keindahan Purbalingga Dalam Kalender Papeling 2016. Ini merupakan kalender terbaik karena menghadirkan sejumlah destinasi
wisata di Purbalingga.
Pada
hari Senin (4/1) Paguyuban Perantau Purbalingga di Jakarta yang
tergabung dalam Papeling bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga
meluncurkan kalender 2016 dengan tema desa wisata. Kalender ini
diedarkan ke 11 ribu ke komunitas perantau asal Purbalingga di
Jakarta serta sejumlah tokoh masyarakat serta instansi.
”Kalender
ini murni dibuat non profit dan untuk mendukung promosi pariwisata
Purbalingga, khususnya desa-desa wisata,” kata salah satu pengurus
Papeling, Hastono Setiyadi, Senin disela-sela audiensi dengan
Kepala Dinbudparpora Drs Subeno, SE, M.Si dan Kepala Bidang
Pariwisata, Ir Prayitno, M.Si di kantor Dinbudparpora.
Menurut
Dino, panggilan akrab Hastono Setiyadi, ide untuk membuat kalender
berawal dari pemikiran untuk mMembuang ego kelompok kecil untuk
kepentingan yang lebih besar adalah hal yang luar biasa.
“Sebagai
sebuah paguyuban yang berdikari, kami ingin melakukan hal-hal kecil
untuk Purbalingga. Berawal dari rapat pengurus yang memutuskan untuk
tidak memuat gambar-gambar kegiatan papeling pada halaman-halaman
kalender dan menggantinya dengan destinasi wisata di Purbalingga,”
kata Dino.
![]() |
Salah satu destinasi wisata Purbalingga yang masuk di kalender Papeling 2016. |
Dino
menuturkan, untuk mewujudkan gagasan membuat kalender 2016, dibentuk
tim kecil yang akan merealisasikan gagasan tersebut. Semula
berencana membagi konten kalender wisata dalam enam bagian yakni
wisata religi, desa wisata, wisata alam, wisata sejarah, wisata
kuliner dan wisata alam. Namun, hasil akhir memilih menampilkan desa
wisata di Purbalingga. Team kecil pun akhirnya dikirim ke
Purbalingga, untuk mendapatkan data-data dan hasil jepretan-jepretan
terpilih. Fotografer Noto Susanto dan Hastono melakukan kunjungan dan
komunikasi dengan Dinbudparpora Purbalingga dan juga dengan Kelompok
Sadar Wisata di beberapa Desa Wisata di Purbalingga. Beberapa daya
tarik wisata yang ditampilkan dalam kalender tersebut masing-masing
keunggulan di desa wisata Kedungbenda, Panusupan, Tanalum, Siwarak,
Limbasari dan Desa Serang.
“Draft
Kalender yang sudah diputuskan bersama, kemudian ditawarkan ke
sponsor untuk pembiayaan proses cetak. Walhasil, sponsor sangat
tertarik dengan konten yang ditawarkan. Hasil akhir adalah sebuah
kalender dengan konten desa wisata di Purbalingga yang cukup menarik
dan apik,” kata Dino.
Tim
Kreatif tidak berhenti sampai disitu, promosipun dilakukan untuk
distribusi kalender. Hasil akhir yang diharapkan adalah datangnya
para wisatawan/wisatawati domestik ataupun mancanegara untuk
berkunjung ke daya tarik wisata di Purbalingga sehingga perputaran
perekonomian di Purbalingga terakselerasi dengan baik.
Pengurus
Papeling lainnya, Noto Susanto menambahkan, selain membuat kalender
wisata, Pengurus Papeling juga menggelar acara promosi pariwisata
bertagline ‘Mayuh Dolan Purbalingga’. Acara digelar
Minggu kemarin (3/1) di stadion guntur Darjono.
Pada
kegiatan tersebut, para anggota dan pengurus Papeling yang tengah
pulang kampung untuk libur Natal dan tahun baru membagi selebaran dan
kalender 2016 yang berisi promosi keindahan alam dan budaya
Purbalingga. Mereka juga bekerjasama dengan Paguyuban Kakang Mbekayu
Purbalingga (Kayulingga).
“Kami
berharap langkah ini sedikit banyak bisa membantu memajukan
pariwisata Purbalingga yang potensinya luar biasa dan tak kalah
dengan daerah lainnya,” kata Noto Susanto.
Noto
Susanto, perantau asal Desa Serayu Larangan Mrebet yang berprofesi
sebagai fotografer itu berharap dengan kegiatan ini, keindahan
Purbalingga bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Pengurus
Papeling lainnya, Siti Fatimah, menambahkan hal itu merupakan bentuk
kecintaan Papeling terhadap tanah kelahiranya. Ia berharap warga
Purbalingga lebih banyak lagi yang berwisata di kotanya saja.
“Mayuh
dolan Purbalingga baen lah, Purbalingga itu keren, banyak keindahan
tersembunyi yang dimiliki Purbalingga. Kita sebagai orang purbalingga
harus ikut memajukan wisata kita sendiri,” ujar Siti, perantau asal
Desa Larangan, Pengadegan itu.
Sementara
itu Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Subeno sangat menyambut baik
dan apreasiasi dengan para perantau asal Purbalingga yang tinggal di
Jakarta. Ditengah kesibukan mencari nafkah untuk keluarga, namun
tetap peduli untuk memajukan Purbalingga, khususnya sektor
pariwisata.
“Kalender
ini sangat mendukung upaya promosi pariwisata Purbalingga yang terus
kami gencarkan. Disisi lain, kami juga menggenjot promosi wisata
melalui media social, media cetak, media elektronik dan cyber media,”
kata Subeno.
(Kabare Bralink/Humas)
tuku kalendere kang lagh ulih ora go dibagikna meng sedule....
ReplyDelete