![]() |
Bupati Tasdi mengunjung pengungsi warga Dukuh Cikal |
PURBALINGGA
– Dana sebesar Rp 455.8 juta untuk relokasi warga Dukuh Cikal, Desa
Jingkang, Kecamatan Karangjambu telah disiapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Purbalingga. Dana yang terdiri dari Rp 10 juta untuk
pembuatan rumah warga di lokasi relokasi yang telah disiapkan dan Rp
600 ribu untuk pembuatan jamban keluarga. Meski dana dan lokasi
relokasi telah siap namun pembangunan rumah relokasi belum dapat
dilaksanakan karena terkendala curah hujan yang masih tinggi.
“Kami
sudah melangkah. Langkah jangka pendek, untuk sementara warga kita
tampung dulu di Balai Desa. Nanti dicukupi logistiknya dari pemkab
melalui Dinsosnakertran dan BPBD,” kata Tasdi saat mengunjungi
tempat pengungsian warga Dukuh Cikal di Balai Desa Jingkang, Sabtu
(27/2).
Kunjungan
Bupati bersama Wakil Bupati, Dyah Hayuning Pratiwi dan jajaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, untuk bersilaturahmi dan
memberikan solusi bagi permasalahan yang dialami warga pengungsi
akibat ancaman tanah longsor di Dukuh Cikal, Desa Jingkang. Akibat
adanya tanah bergerak di dukuh yang dihuni 43 KK itu, setiap kali
hujan deras warga selalu dihantui kekhawatiran terjadi longsor.
Karenanya, sejak 10 Februari lalu sebagian warga mengungsi ke Balai
Desa.
Bupati
Tasdi mengungkapkan, untuk penanganan jangka panjang, Pemkab telah
menyiapkan lahan untuk relokasi di dukuh Jlewus desa setempat. Bahkan
pada pertengahan Desember lalu telah didirikan sejumlah tenda untuk
lokasi pengungsian. Namun karena saat itu belum ada sarana listrik
dan air bersih, warga lebih memilih Balai Desa sebagai tempat
pengungsian.
“Untuk
membangun rumah di tempat relokasi, sudah kita siapkan dananya.
Masing-masing KK kita bantu Rp 10 juta untuk membangun rumah dan Rp
600 ribu untuk jambanisasi. Begitu masyarakat siap dan musim hujan
sudah reda, dana bisa segera dicairkan,” jelasnya.
Bupati
menyadari, dana bantuan sebesar itu belumlah cukup untuk seluruh
proses relokasi. Sehingga dibutuhkan gotong royong dari warga lainnya
yang akan dipimpin oleh Kades dan muspika setempat. Menurut Tasdi,
Pemkab tidak hanya fokus pada penanganan daerah-daerah yang sudah
terkena bencana, tetapi juga memetakan daerah-daerah rawan bencana
lainnya.
Sementara
itu, Kepala Desa Jingkang Bambang Hermanto menuturkan keresahan
sebagian warganya yang bermukim di Dukuh Cikal berawal saat terjadi
tanah bergerak pada 2014 lalu. Kondisi tersebut mengakibatkan warga
merasa khawatir terjadi bencana tanah longsor saat hujan deras
mengguyur daerah yang akses jalannya sulit dilalui.
“Untuk
antisipasi terjadinya bencana, pemerintah desa memang meminta warga
di dusun itu untuk mengungsi jika terjadi hujan deras dan lama.
Karena tidak ada tempat lain, ya kita sediakan balai desa sebagai
tempat mereka mengungsi,” jelasnya.
Bambang
menambahkan, saat ini terdapat 62 jiwa dari 22 kepala keluarga (KK)
yang mengungsi di Balai Desa. Gelombang pengungsian pertama terjadi
pada 10 Februari sebanyak 8 KK terdiri dari 25 jiwa. Kemudian pada 15
Februari menyusul warga lainnya sebanyak 17 KK 37 jiwa.
“Di
dukuh Cikal terdapat 43 KK. Saat ini tersisa 38 KK yang masih
bertahan disana,” ungkap Bambang.
Untuk
membantu kebutuhan logistik bagi para pengungsi, Bupati menyerahkan
bantuan berupa beras 50 kg, 5 dus air mineral, 25 unit peralatan
mandi, Karpet, Selimut, Mie instan, Kecap, Minyak Goreng, Sambal dan
Sarden.
Selain
mengunjungi pengungsi Dukuh Cikal, roadshow Bupati, Wakil Bupati dan
rombongan pejabat pemkab Purbalingga juga mengunjungi Nenek Runtah,
salah seorang warga Desa Slinga yang rumahnya sudah dalam kondisi
sangat memprihatinkan. Rencananya, rumah nenek berusia 80 tahun ini
akan direhab melalui program RTLH (Rehab Rumah Tidak Layak
Huni-red).
Rombongan
juga menyambangi rumah Suyono di Desa Selakambang yang ludes terbakar
pada 24 Februari lalu. Bupati juga menyerahkan bantuan bagi dua KK
yang rumahnya terbakar yakni milik Suyono dan anaknya. Sebelumnya,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga juga telah
menyerahkan bantuan 12 lembar seng, 14 lembar triplek, beras dan
sejumlah kebutuhan darurat lainnya.
Kegiatan
roadshow juga dimanfaatkan Bupati untuk memantau sejumlah fasilitas
umum lainnya seperti Puskesmas, Sekolah, jembatan dan kondisi jalan
di sejumlah wilayah.
(Kabare
Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !