PURBALINGGA
- Jika mendengar kata Purbalingga, mungkin yang muncul dibenak orang
yang mengenalnya adalah rambut palsu, bulu mata dan knalpot. Yah
itulah industri terbesar yang dihasilkan dari kabupaten ini. Tapi
jika ingin mengetahui sejarah Purbalingga atau dongeng rakyat
Purbalingga, mungkin kita akan sulit mencarinya. Belum banyak atau
bahkan belum ada buku-buku di pasaran yang banyak bercerita tentang
Purbalingga. Untuk memperkenalkan Purbalingga kepada khalayak atau
bahkan secara internasional, perlu adanya ruang penyebaran informasi
tentang Siapakah dan Apakah Purbalingga itu. Perpustakaan Daerah
Kabupaten Purbalingga di bawah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten Purbalingga merupakan sebuah instansi Pemerintah yang sudah
selayaknya menjadi agen informasi yang dapat turut memperkenalkan
Kabupaten Purbalingga ke ranah publik. Salah satu gagasan tersebut
adalah dengan membangun Institutional Repository yang
dikemas dalam Perpustakaan Digital Purbalingga.
Apakah
yang dimaksud Institutional Repository?
Institutional
Repository atau simpanan kelembagaan merupakan koleksi lokal yang
dimiliki oleh sebuah lembaga perpustakaan yang tidak dimiliki oleh
lembaga perpustakaan lainnya. Koleksi ini menjadi koleksi khas atau
pembeda yang memberikan ciri dari perpustakaan tersebut. Koleksi
lokal yang dihasilkan oleh masyarakat Purbalingga yang tersimpan pada
lembaga-lembaga pemerintah atau swasta di Kabupaten Purbalingga
merupakan sumber utama keberadaan konten lokal. Koleksi ini tidak
akan banyak berarti jika tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, terlebih
lagi hanya disimpan dalam ruang-ruang arsip atau gudang yang
tergeletak begitu saja. Padahal karya-karya tersebut merupakan hasil
pemikiran atau bahkan penelitian para ahli di bidangnya. Dari setiap
institusi tersebut tentunya memiliki banyak kekayaan intelektual yang
dikerjakan oleh para staf atau karyawannya. Misalnya DINBUDPARPORA
Kabupaten Purbalingga telah berhasil mendokumentasikan dongeng atau
legenda rakyat Purbalingga, atau mungkin UMKM Purbalingga telah
diangkat sedemikian rupa oleh DISPERINDAKOP, atau
penelitian-penelitian lain yang dilakukan oleh guru-guru, Penyuluh
Pertanian, Penyuluh Perikanan dan lain-lain. Ini merupakan kekayaan
intelektual yang tak ternilai harganya, namun banyak yang tidak
terekspos dengan baik.
Lazimnya,
penelitian yang dilakukan para staf di Instansi-instansi pemerintah
tersebut hanya sebatas literatur kelabu yang tak dikelola dengan
baik, dan di sinilah peran perpustakaan untuk dapat mengapresiasi
karya tersebut agar dapat dikumpulkan, dialihmediakan, kemudian
didiseminasikan atau dilayankan kepada khalayak sehingga dapat
berdaya guna. Peran inilah yang akan mengangkat perpustakaan sebagai
lembaga informasi yang memang dibutuhkan masyarakat. Dengan adanya
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Purbalingga, maka
karya tersebut bisa dikelola dengan baik sebagai sebuah institusional
repository yang kemudian dilayankan melalui Perpustakaan Digital
Purbalingga.
Perpustakaan
Digital
Perkembangan
teknologi sudah merambah ke dunia perpustakaan. Saat ini bukan hanya
sekedar otomasi perpustakaan saja, dimana pengunjung atau pemustaka
dapat mencari katalog buku-buku di perpustakaan dengan komputer,
namun koleksi dengan format digital bisa langsung diakses dengan
mudah pada Perpustakaan Digital. Menurut wikipedia Perpustakaan
digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian
besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan
komputer. Melalui perpustakaan digital, pemustaka akan dimanjakan
dengan kemudahan akses baik secara LAN atau WAN melalui komputer atau
gadget yang dimiliki oleh pemustaka sendiri.
Pembangunan
perpustakaan digital memerlukan sarana dan prasarana yang mendukung
diantaranya, pertama komputer, dibutuhkan sebuah komputer utama yang
bertindak sebagai server repository, Selain itu juga dibutuhkan
komputer workstation yang akan digunakan pustakawan pengelola
repositori bekerja. Didalam komputer server inilah nantinya akan
ditanam perangkat lunak sistem repositori. Komputer yang akan
digunakan sebagai server ini harus memiliki spesifikasi yang bagus
agar handal ketika diakses oleh banyak pemustaka (users), dengan
memperhatikan Processor, Memory, Media Penyimpanan (hardisk) yang
cukup besar.
Kedua,
alat bantu alih media, dalam proses alihmedia koleksi hardcopy di
ubah kedalam bentuk digital, pustakawan membutuhkan perangkat alat
bantu berupa hardware (scanner) dan software (aplikasi pengolah
PDF/Offfice, Pengolah gambar, flipping book dll.) Ketiga, koneksi
jaringan komputer, dibutuhkan koneksi 24 jam dan bandwith yang cukup
serta jaringan pengamanan. Untuk masalah ini, pihak perpustakaan
dapat berkoordinasi dengan unit teknologi informasi di institusinya
(misal Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi) atau vendor
telekomunikasi.
Kempat,
Perangkat Lunak Repositori, Perpustakaan Kabupaten Purbalingga saat
ini telah menggunakan program aplikasi INLISlite yang suport dengan
adanya file digital, oleh karena itu koleksi digital yang dimiliki
dapat dimasukan ke dalam aplikasi tersebut. Hal ini akan mempermudah
proses penelusuran informasinya, karena dengan satu kali pencarian
dapat sekaligus memperoleh informasi berupa bahan tercetak maupun
bahan digital.
Kelima,
SDM yang handal di bidang TI, alihmedia dan Pustakawan. Keberadaan
digital library sejalan dengan adanya Institutional Repository
sehingga dalam pembangunan Perpustakaan Digital Purbalingga
diharapkan dapat mengembangkan konten lokal yang dimiliki oleh
Kabupaten Purbalingga. Keberadaan Institutional Repository pada
sebuah perpustakaan akan memberikan ciri khas dari perpustakaan
tersebut. Akses yang terbuka melalui internet akan memungkinkan
pemustaka dapat lebih memanfaatkan koleksi tersebut secara bersama
dan secara remote (jarak jauh). Melalui diseminasi konten lokal ini,
diharapkan Kabupaten Purbalingga dapat dikenal secara nasional maupun
Internasional mengenai keberadaannya dan segala potensi yang
dimilikinya.
Institutional
Repositori Purbalingga merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk
mengumpulkan aset intelektual serta konten lokal Purbalingga sebagai
salah satu bentuk pelestarian dan diseminasi ilmu pengetahuan yang
dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Kemudahan tersebut
tentunya menjadi pendorong munculnya karya ilmiah bermutu yang
meningkatkan kreatifitas masyarakat. Institutional Repository yang
dibangun pada Perpustakaan Digital Purbalingga menjadi salah satu
inovasi Perpustakaan Kabupaten Purbalingga untuk meningkatkan
pelayanan serta dekat dengan masyarakatnya.
Biodata
Penulis
Nam :
Feby Lestari Supriyono, SS., M.IP
Jabatan :
Pustakawan Ahli Muda
Instansi :
Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah Kab. Purbalingga
Prestasi :
Juara III Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2015
Email :
febypurbalingga@gmail.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !