PURBALINGGA
- Komitmen Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga untuk melaksanakan
reformasi birokrasi tidak hanya sekedar omongan dan pidato saja,
namun hal tersebut menjadi langkah nyata untuk melaksanakan reformasi
birokrasi, salah satunya adalah kedisplinan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dalam pelaksanan apel pagi. Usai memantau kedisplinan di
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dimulai dari jajaran sekretariat
daerah (setda) dan dinas-dinas, bupati beserta wakil bupati akan
terus memantau kedispilinan Pegawai Negeri Sipil di semua SKPD.
“Saya
kepengin ada paradigma baru dan komitmen bersama wakil bupati
berkeliling ke semua SKPD untuk memantau kedisplinan PNS, bahkan
dalam waktu dekat, semua kecamatan dan desa/kelurahan di Purbalingga
juga akan kami pantau kedisiplinanannya,” tutur Bupati Purbalingga
saat apel pagi karyawan Setda Purbalingga, Senin (4/4) yang diikuti
Wakil Bupati, Penjabat Sekda, para Asisten Sekda, pejabat dan PNS
lingkungan Setda Purbalingga.
Menurut
bupati, hal tersebut dilaksanakan dalam rangka komitmen dirinya
bersama wakil bupati melaksanakan reformasi birokrasi di lingkungan
pemerintahan, karena reformasi birokrasi tidak hanya ucapan, pidato
dan sebagainya.
Untuk
itu, kepada yang rajin melaksanakan apel pagi, pihaknya memberi
apresiasi dan diharapkan pemerintah kabupaten (Pemkab) memberi reward
dan punishment kepada para PNS. Bupati juga meminta agar semua PNS
yang berhalangan atau terlambat mengikuti apel pagi supaya ada
keterangan, baik para staf ahli bupati, para asisten sekda, serta
para staf, semua harus jelas terkait ketidak hadirannya.
“Untuk
yang tidak hadir harus ada keterangan, baik staf ahli bupati , para
asisten maupun para kepala bagian sampai dengan staf, harus jelas
hari ini kemana, urusannya apa saja, bisnis apa urusan pribadi atau
urusan negara. Karena kita semua kerja disini, dibiayai negara, jadi
harus bertanggungjawab kepada negara,” pintanya.
Menurutnya,
pemantauan kedispilnan PNS di 18 SKPD yang setiap pagi dilakukan
bersama wakil bupati masih dibawah 50 persen, sehingga hal tersebut
perlu mendapatkan perhatian. Bagiamana akan meningkatkan
reward/kesejahteraan kalau kinerjanya tidak bagus, sehingga
sekretaris daerah (sekda) diminta membuat konsep jelas terakit aturan
pemberian reward an punishment bagi aparaturnya.
Bupati
juga mengungkapkan, bahwa bulan ini, mutasi PNS khususnya untuk staf
di semua SKPD sudah dimulai secara bertahap. Hal tersebut
dilaksanakan untuk menambah pengalaman dan wawasan serta untuk
meningkatkan karir PNS. Mutasi tersebut, menurutnya tidak merugikan
para PNS, sepanjang mereka mau bekerja keras dan bekerja cerdas.
Bupati juga mengapresiasi kinerja para aparatur pemerintah, sehingga
Pemkab Purbalingga mendapat berbagai penghargaan. Hal tersebut,
menurutnya, tidak lepas dukungan dari semua pihak dan merupakan
prestasi semua atas kerja keras serta kerja cerdas.
Selain
itu, pihaknya sudah satu setengah bulan bekerja bersama wakil bupati
di pemda dan menempati rumah dinas jabatan. Bupati beranggapan, bahwa
rumah dinas yang ditempati tidak hanya sekedar untuk istirahat, tidur
dan santai- santai saja. Akan tetapi dia menganggap rumah dinas
sebagai asrama yang waktu istirahatnya diatur, bagaiamana dirinya
mulai bertugas dari mulai pagi hingga malam hari. Kegiatan yang
dilakukan dari pagi hingga malam di rumah dinas akan
dipertanggungjawabkan, semua akan dilaporkan kepada masyarakat.
“Mbok
dikira kita pejabat tidur di rumah dinas, nanti dikira duduk
ongkang-ongkang, enak-enakan dan sebagainya,” pungkasnya.
(Kabare
Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !