PURBALINGGA
– Dunia telekomunikasi saat ini merupakan hal penting untuk kelancaran dalam segala bidang. Bahkan, dinilai dapat meningkatkan pendapatan asli daerah suatu wilayah. Untuk itu, dalam rangka menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor
perizinan menara telekomunikasi, Panitia Khusus (Pansus) Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa
Barat mengadakan kunjungan kerja (Kunja) ke Purbalingga. Tim yang
dipimpin langsung Wakil Ketua (Waket) DPRD Kabupaten Majalengka, Dadan Daniswan diterima langsung Asisten Administrasi Sekda
Purbalingga Gunarto di Ruang Ardilawet Kompleks Setda Purbalingga,
Kamis (12/5).
Waket
DPRD Kabupetan Majalengka mengatakan, bahwa daerahnya yang saat ini
dilalui akses jalur Tol Cipali serta akses Bandara Kertajati yang
tengah dibangun di wilayahnya dengan Anggaran Penerimaan Dan Belanja
Daerah (APBD) yang jumlahnya mencapai Rp 3 triliiun dan PAD mencapai
Rp 400 miliar per tahun sedang menggenjot salah satunya dari sektor
pengelolaan pendirian menara seluler.
“Saat
ini pemerintah kabupaten (Pemkab) Majalengka sedang menggenjot PAD,
salah satunya dari sektor pengelolaan menara telekomunikasi,” jelas
Dadan Daniswan.
Asisten
Administrasi Sekda Kabupaten Purbalingga, Gunarto menuturkan,
dipilihnya Pemkab Purbalingga merupakan kehormatan atas ditunjuknya
menjadi kunjungan kerja dari Pemkab Majalengka.
“Kami
daerah dengan APBD lebih kecil dari Kabupaten Majalengka merasa
terhormat, karena Purbalingga menjadi salah satu kunja untuk
pengelolaan menara telekomunikasi,” ujarnya.
Kepala
Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu (KPMPT) Kabupaten
Purbalingga Mukodam menjelaskan, bahwa mulai tahun 2016, retribusi
yang dikenakan pada menara telekomunikasi adalah izin mendirikan
bangunan (IMB) dan retribusi izin gangguan (Ho). Sedangkan retribusi
pengendalian menara telekomunikasi dibatalkan oleh Mahkamah
Konstitusi (MK).
Untuk
target dan realisasi retribusi pengendalian menara telekomunikasi
tahun 2015 menargetkan Rp860 juta dan realisasi Rp1. 167.784.633.
Sedangkan untuk target serta realiasi dari tahun 2012 hingga tahun
2015 tercatat Rp 3.090.000, dengan realisasi Rp 3.085.935.333,-.
“Untuk
perkembangan jumlah menara telekomunikasi di Purbalingga pada tahun
2012 sebanyak 124 unit, tahun 2013 sebanyak 134 unit dan tahun 2014
sebanyak 253 unit serta sampai dengan tahun 2015 menjadi 160 unit,”
jelasnya.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !