PURBALINGGA
– Di bulan ini, dana untuk pembangunan rumah yang terkena longsor
di Dukuh Cikal, Desa Jingkang, Karangjambu. Sebanyak 43 Kepala
Keluarga (KK) yang rumahnya terancam tanah longsor, mendapatkan dana
bantuan dari Kementrian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) untuk
pembangunan rumah di lahan relokasi yang baru. Dana bantuan dari
Kemensos senilai Rp 1,075 miliar untuk membangun rumah di lahan
pengganti/relokasi yang terletak di Dukuh Belang Dusun Jlewus Desa
Jingkang dan masing-masing KK mendapat Rp 25 juta yang disalurkan
melalui rekening kelompok.
“Dana
dari Kemenos sudah kami salurkan untuk 43 KK warga terdampak tanah
longsor sebanyak Rp1,075 miliar melalui rekening kelompok dan
selanjuutnya dana tersebut diserahkan kepada penerima untuk membeli
bahan bangunan,” jelas Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Ngudiarto, Senin (9/5) di sela-sela
peninjauan pembangunan rumah relokasi warga Dukuh Cikal di Dukuh
Belang Dusun Jlewus Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu bersama Wakil
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan pimpinan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Ngudiarto
menambahkan, dana tersebut hanya diperuntukkan membeli bahan bangunan
dan tidak diperbolehkan untuk membiayai ongkos tukang/pekerja.
Sedangkan untuk pembiayaan ongos pekerja atau tukang, warga diminta
untuk swadaya dan bergotong royong menyelesaikan pembangunan rumah
tersebut.
“Karena
dari Kemensos tidak diperbolehkan dana tersebut untuk membayar
tukang, maka warga diminta untuk bersama-sama gotong royong dan
swadaya masyarakat untuk menyelesaikan pembangunan rumah tersebut,”
tuturnya.
Kepala
Desa Jingkang, Bambang Hermanto mengatakan, sampai saat ini, kendala
pembangunan rumah dilahan relokasi masih tingginya curah hujan,
sehingga untuk mengangkut material kelokasi harus menggunakan gerobak
dan dipikul oleh warga. Sedangkan untuk mengatasi kendala ongkos
tukang yang tidak bisa diambilkan dari bantuan Kemensos, warga
bergotong royong dengan melakukan kerja bakti dan swadaya secara
sukarela.
“Untuk
pengangkutan bahan bangunan, karena masih tingginya curah hujan, kami
mengatasi dengan memakai gerobak dan dipikul, sedangakan tenaga kerja
swadaya semua, karena dana yang diberikan oleh Kemensos tidak boleh
untuk membiayai ongkos tenaga kerja,” terangnya.
Bambang
menambahkan, untuk sementara, sarana prasarana keperluan rumah tangga
di lahan relokasi sudah cukup memadai, mulai dari keperluan mandi
cuci kakus (MCK) sarana air bersih juga sudah tersedia. Untuk
prasarana jalan harapannya bisa segera diwujudkan, Sedangkan warga
saat ini masih menempati/pulang di rumah masing-masing di Dukuh
Cilkal.
Di
sela-sela peninjauan lokasi pembangunan rumah relokasi, Wakil Bupati
Purbalingga Dyah Hayuning Partiwi meminta, agar SKPD terkait, Camat
dan kepala desa (kades) ikut mengawasi, agar hasilnya sesuai dengan
harapan.
“Saya
minta Dinsos, camat dan kades ikut mengawasi jalanya pembangunan
rumah supaya hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan,” pintanya.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !