PURBALINGGA
- Direktur RSU Harapan Ibu, dr
Hayati Isti Fadah mengatakan, sejak tahun 2015 RSU Harapan Ibu sudah
over kapasitas sehingga perlu penambahan kamar. Bangsal khusus yang
sedang dikerjakan diperkirakan bisa operasionalkan pada bulan Juni
2016. Gedung baru itu nantinya akan dikhusukan bangsal khusus
anak. Pengembangan ini dikarenakan kapasitas bangsal telah melampau
over kapasitas yakni 91%. Bangsal ini nantinya akan memuat 22 tempat
tidur.
“Bekas
Poli lama akan kita gunakan untuk bangsal anak dengan kapasitas 22
tempat tidur, yang nantinya akan digunakan untuk klas 1, klas 2 dan
klas 3” kata Hayati disela-sela kunjungan Kerja Gubernur Jawa
Tengah di RSU Harapan Ibu, Rabu (18/5).
Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan RSU Harapan Ibu, menurut Hayati juga
telah melakukan penambahan pelayanan medis yakni ada 13 jenis dokter
spesialis. Ada pelayanan yang spesifik yakni spesialis jantung, paru
dan urologi.
“Pelayanan
jantung masih satu minggu sekalai sedangkan untuk paru dan urologi
telah setiap hari senin sampai dengan kamis jam 15.00 sampai 17.00,”
kata Hayati
Selaian
itu untuk pengembangan lingkungan RSU Harapan Ibu juga telah
menggandeng pihak ke tiga untuk pembuangan limbah B3. Sedangkan untuk
limbah cair telah digunakan dengan sistem bio teknologi sejak tahun
2015.
“Dan
alhamdulillah hasil limbahnya bagus dan secara eksisitingnya masih
terpakai 30 persen karena kapasitas untuk 300 tempat tidur dan
sekarang baru terpakai 124 tempat tidur,” kata Hayati
Sedangkan
Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan dengan berkembangnya RSU Harapan
Ibu maka pelayanan kesehatan di Purbalingga semakin baik. RSU swasta
dengan Pemda harus bisa bersinergi dalam peningkatan pelayanan
kesehatan.
“Hubungan
kita adalah simbosis mutualisme, saling bersinergi menjalin kerjasama
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Tasdi.
Tasdi
menambahkan untuk mencegah kematian ibu dan anak juga akan membangun
rumah sakit ibu dan anak. Pembangunan rumah sakit ini juga untuk
menambahak rasio jumlah tempat tidur dengan populasi masyarakat
Purbalingga.
“Dengan
penambahan jumlah kamar diharapkan tidak ada lagi masyarakat
Purbalingga yang keleleran karena tidak mendapatkan kamar tidur,”
kata Tasdi
Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah RSU Harapan Ibu,
dengan pengambangan bangsal diharapkan pelayanan semakin baik dan
manusiawi. Ganjar mengakui angka kemiskinan di Jawa Tengah masih
tinggi sehingga perlu ada kiat-kiat khusus untuk menangulanginya.
“Penangulangan
tidak perlu melalu pendekatan yang modern tetapi lebih mengedepankan
pendekatan kearifan lokal,” katanya
Ganjar
menggambarkan ada masyarakat di Kabupaten Wonosobo yang mempunyai
rumah bagus tetapi tidak mempunyai jamban. Hal ini disebabkan karena
prilaku masyarakatnya apabila tidak kakinya terendam air maka tidak
bisa buang air besar.
“Jamban
yang digenang air menjadi solusi. Selama airnya bersih dan tidak
menimbulkan penyakit maka itu bisa dilakukan,” pungkas Ganjar.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !