PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga di mulai Mei 2016 ini melaksanakan Sensus Ekonomi (SE) 2016 yang direncanakan berakhir pada tanggal 31 Mei 2016. Sensus tersebut ditandai dengan pendataan perdana kepada keluarga Bupati Purbalingga Tasdi dan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi, Minggu (1/5).
Pada
kesempatan tersebut, Bupati Tasdi berharap agar SE 2016 berjalan
lancar dan aman serta menghasilkan data yang akurat yang bermanfaat
bagi kebijakan pembangunan di kabupaten maupun di tingkat nasional.
“Saya
sebagai warga negara Indonesia siap memberikan data dan keterangan
lainnya yang diperlukan dalam sensus ekonomi ini,” kata Bupati saat
menerima petugas pendataan dari Kelurahan Purbalingga Lor, Irwanda
Hananto dan Supriyadi.
Kedatangan
petugas SE 2016 di rumah dinas Bupati didampingi Kepala Badan Pusat
Statistik (BPS) Purbalingga Agus Hariyanto, Kabag Humas Rusmo
Purnomo, Camat Purbalingga Endro Irianto dan Kepala Kelurahan
Purbalingga Lor Heri Meiyoga.
Kepada
Bupati, Irwanda Hananto menanyakan data menyangkut nama, anggota
keluarga dan usaha yang dijalani keluarga. Tak sampai 5 menit,
pendataan SE 2016 pada keluarga Bupati Tasdi dapat diselesaikan.
“Saya
tidak punya usaha selain menjadi Bupati. Istri saya juga tak punya
usaha. Anak-anak saya masih sekolah. Kami juga tak punya usaha yang
bersifat online. Saya Zero usaha,” jelas Bupati didampingi sang
istri Erni Tasdi.
Kepala
BPS Agus Hariyanto membenarkan, jika pendataan dilakukan kepada warga
yang tidak mempunyai usaha maka akan dapat diselesaikan dengan cepat.
Karena hanya ditanya soal data diri dan keluarga serta punya tidaknya
kegiatan usaha, termasuk usaha perdagangan online.
Menyangkut
pendataan terhadap bisnis online, Agus mengaku menjadi pekerjaan yang
cukup berat karena baru pertama dilakukan dan usahanya tidaklah kasat
mata. Petugas hanya mengandalkan kejujuran responden dalam memberikan
data yang sesungguhnya.
Menurut
Agus Hariyanto pada kegiatan SE 2016 ini, pihaknya mengerahkan 853
petugas yang disebar ke 18 wilayah kecamatan di kabupaten Purbalingga
selama satu bulan 1 – 31 Mei. Setiap petugas sudah dipetakan
wilayah kerjanya, baik di pedesaan maupun di konsentrasi usaha.
“Untuk
kegiatan yang tidak memiliki tempat tetap seperti pedagang keliling
dan lainnya akan didata di rumah. Sedangkan usaha yang memiliki
tempat tetap akan didata di toko atau pasar tempat usahanya,”
jelasnya.
Dia
mencontohkan, dari hasil orientasi yang dilakukan, pendataan di pasar
terbesar Purbalingga yakni pasar Segamas akan ditempatkan sejumlah
petugas yang akan melakukan pendataan pada malam hari.
Dari
persiapan yang dilakukan, Heru menyakini hasil pendataan dapat
maksimal, paling tidak bisa memotret mendekati kebenaran.
“Akurasinya
kalau statistik 99 persen sudah bagus. Ada eror-eror dapat
diakibatkan karena sampling eror atau non sampling eror. Dari sisi
petugas saya yakin tidak akan terjadi non sampling eror,” katanya.
Dia
menambahkan, hasil SE 2016 akan langsung dimanfaatkan pada 17 Agustus
2016 dalam pidato Presiden akan diungkap jumlah usaha per kategori
hingga omsetnya. Kemudian rincian detailnya akan didata kembali pada
2017. Yakni menyangkut struktur usahanya meliputi struktur modal,
biaya, tenaga kerja dan keuntungannya seperti apa.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !