PURBALINGGA
– Keberhasilan wisata Purbalingga saat ini bukan hanya isapan
jempol semata. Belum lama ini, prestasi yang cukup membanggakan
menyambangi salah satu kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di
Purbalingga. Adalah Pokdarwis Ardi Mandala Giri Desa
Wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, masuk dalam nominasi lomba
apresiasi Pokdarwis tingkat Jateng. Bersama Ardi Mandala Giri, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jateng juga menetapkan
11 nominator lainnya dari seluruh Jateng.
Kepala Bidang Pariwisata
Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, berdasar
pemberitahuan dari Dinbudpar Jateng melalui surat nomor 556/4063
tertanggal 10 Juni 2016 yang ditandatangani Kepala Dinbudpar Jateng,
Dr. Prasetyo Aribowo, SH, M.Soc,Sc, ditetapkan 12 nominasi lomba
apresiasi Pokdarwis tahun 2016.
“Sebelumnya, Dinbudpar Jateng
mengirimkan kuesioner kepada seluruh Pokdarwis di Jateng, setelah
dilakukan seleksi awal oleh panitia di tingkat provinsi, maka
ditetapkan 12 pokdarwis terbaik. Selanjutnya, akan dilakukan
penilaian administrasi dan peninjauan lapangan oleh tim penilai
antara kurun waktu tanggal 14 Juni hingga 30 Juni. Dinbudpar Jateng
nantinya akan memilih enam pokdarwis yang ditetapkan sebagai juara I
hingga Harapan III,” kata Prayitno, Senin (13/6).
![]() |
Jembatan Cinta, salah satu destinasi wisata Panusupan yang sedang ngehitz |
Prayitno merinci, ke-12 Pokdarwis
yang masuk nominasi masing-masing Ardi Mandala Giri (Purbalingga),
Tetuko (Wonogiri), Guyub Rukum (Boyolali), Gelora Panorama (Kudus),
Lumbung Lestari (Kabupaten Pekalongan), Jamalsari (Kota Semarang), Si
Kujang (Kab. Pekalongan), Mukti Mara Ndesa (Kebumen), Sekar Kanthi
(Kab. Semarang), Deworejo (Sragen), dan Pesona Bahari (Kabupaten
Tegal).
Di bagian lain Prayitno mengatakan,
Pemkab Purbalingga, mendorong terus perkembangan desa-desa wisata.
Hal itu tertuang dalam misi pembangunan kelima, yakni menggerakan
perekonomian masyarakat yang berbasis pariwisata. Dengan political
will yang tegas dibidang pariwisata ini khususnya pengembangan
desa wisata, maka warga masyarakat yang ingin mengoptimalkan potensi
desanya sebagai desa wisata merasa didukung dan termotivasi,” kata
Prayitno.
Prayitno menambahkan, kepedulian
Pemkab Purbalingga dalam mengembangkan desa-desa wisata yang saat ini
ada 15 desa, antara lain dengan pemberian stimulan Bantuan Keuangan
Khusus (BKK) sebesar Rp 1 miliar untuk lima desa pada tahun 2015, dan
Rp 800 juta pada tahun 2016 ini juga untuk lima desa. Selain itu,
juga penempatan tenaga fasilitator pendamping desa wisata di lima
desa, serta sejumlah pelatihan untuk peningkatan sumberdaya manusia
dan kunjungan studi komparatif ke desa wisata di luar Jateng yang
dinilai lebih maju.
“Dengan memacu desa-desa wisata
di Purbalingga, wisatawan yang datang ke desa wisata pada tahun 2015
mencapai 276 ribu, dan pada tahun 2016 ini ditarget 1 juta pengunjung
ke desa wisata. Khusus untuk Desa wisata Panusupan, tahun ini
ditarget 150 ribu pengunjung, dan kunjungan Januari hingga minggu
kedua bulan Mei 2016 sudah mencapai 54 ribu wisatawan,” tambah
Prayitno.
Sementara itu Ketua Pokdarwis Ardi
Mandala Giri, Yanto Supardi mengatakan, pihaknya siap menerima tim
penilai lomba apresiasi Pokdarwis tingkat Jateng. “Kami sudah siap
menerima tim penilai, kapanpun waktunya,” kata Yanto.
Yanto menambahkan, Deswita Panusupan
saat ini mengelola enam daya tarik wisata, antara lain wisata religi
Ardi Lawet, Jembatan Cinta, Susur Sungai, Taman Srimbar Jaya, Wahana
Outbound Wana Tirta dan Curug Pesantren, serta sejumlah daya tarik
seni budaya seperti Seni Dayakan, Lengger Lanang, Rodat, Kuda Lumping
dan Kothekan Lesung.
Baca juga :
“Wisatawan
yang datang bisa membeli paket kunjungan wisata dengan menginap di
homestay, atau bisa juga mengunjungi daya tarik wisata baik
wisata alam, dan religi,” tambah Yanto Supardi.
(Kabare
Bralink/Wisata)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !