Sekitar Pukul 05:30 WIB warga sudah mulai berbondong-bondong menuju tanah lapang depan TPQ Muhammadiyah Banjaran. Di sana, tikar sudah berjejer rapi yang tidak lain merupakan fasilitas yang telah disiapkan oleh para panitia hari Raya Idul Adha. Sesaat sebelum dilaksanakan salat, panitia yang bertugas merapikan saf begitu kewalahan karena ada beberapa jamaah salat yang sukar diatur. Uniknya, saat pengaturan saf salat, panitia menggunakan satu tali rafia yang dibentangkan untuk meluruskan saf. Dan itu masih manual, sehingga keramaian terasa karena satu sama lain saling bersahutan.
Ada pula pemandangan yang pada zaman sekarang sukar ditemukan, seorang Ibu yang dengan sabar menggendong anaknya saat salat. Beliau meletakkan anaknya saat sujud, kemudian digendong kembali saat berdiri. Setelah selesai salat, beliau pun langsung menyusui anaknya kemudian melanjutkan untuk menyimak khotbah yang disampaikan oleh Bapak Wahyu Lujeng Priatno. Semangat yang beliau miliki sangat mencerminkan betapa beliau tidak ingin melewatkan salat hari raya Idul Adha.
Seperti halnya isi khotbah yang disampaikan oleh Bapak Wahyu Lujeng Priatno bahwa, “hal yang paling penting yang perlu difikirkan di akhir bulan tahun ini yaitu perlunya bermuhasabah (introspeksi) diri agar kita mengisi aktifitas kehidupan yang tahun depan bisa lebih tertata karena telah mengetahui potensi diri masing-masing, baik dalam hal akidah, beribadah, akhlak, dakwah/pengetahuan, keterampilan, usaha, keluarga, kemasyarakatan, dan kemampuan yang kita miliki lainnya.”
Tidak hanya semangat saat salat, kesadaran dalam berbagi juga dirasa meningkat. Itu dicerminkan dari meningkatnya hewan kurban tahun ini ketimbang tahun lalu. Seperti menurut salah satu warga yang tahun ini telah berkurban – bapak Kusmiarji, “setelah berkurban, yang jelas perasaannya sangat senang. Ini juga dalam rangka meningkatkan kedekatan kita kepada Sang Pencipta serta kepada makhluk ciptaan-Nya dengan cara berbagi. Dan semoga saja ini menjadi penolong kelak di akhirat.” (Senin 12/9)
Dikirim oleh: Umi Uswatun Hasanah.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !