PURBALINGGA
– Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga kini berpenampilan
baru setelah launching pengoperasian frontliner pelayanan dan website
Dindik beberapa waktu lalu. Selain mamajang berbagai informasi
pelayanan dari Dinas Pendidikan, pada ruang frontliner juga memajang
sejumlah karya Wedding Dress siswa SMK Negeri 1 Bojongsari.
“Ini
salah satu kreativitas siswa yang sangat perlu diapresiasi. Dari
sisni kita tahu bahwa masih banyak siswa yang memiliki potensi dan
kreatifitas luar biasa. Dan ini merupakan asset kabupaten
Purbalingga,” ujar Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi
saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) apel pagi di Dinas
Pendidikan Purbalingga, Kamis (1/9).
Menurut
Wabup Tiwi, kreatifitas dan potensi para siswa di kabupaten
Purbalingga perlu terus didorong karena mereka adalah calon penerus
tongkat estafet pembangunan bangsa Indonesia. Wabup mengharapkan
ruang pamer yang ada di Dinas Pendidikan tidak hanya diisi oleh SMK
Negeri 1 Bojongsari saja namun juga hasil karya siswa sekolah
lainnya. Terutama karya inovasi yang memiliki potensi untuk
dipublikasikan.
Kepala
Dinas Pendidikan Tri Gunawan Setyadi mengaku, pengoperasian
frontliner dimana didalamnya terdapat etalase untuk memajang karya
siswa masih merupakan tahap awal. Meski demikian sudah ada produk
atau karya lainnya yang dipajang bersama karya siswa SMK Negeri 1
Bojongsari.
“Kami
masih terkendala ruang pamer yang terbatas sehingga tidak semua karya
siswa bisa ditampung. Tetapi kedepan akan kita lengkapi dengan
karya-karya dari sekolah lainnya,” jelasnya.
Tri
Gunawan menjelaskan, wedding dress yang dipajang merupakan karya
hasil ujian akhir prakerin siswa SMK Negeri 1 Bojongsari Kompetensi
Busana Butik tahun 2015/2016 di Agustin Fashion Semarang. Saat
melakukan prakerin di Semarang, 10 siswa Busana Butik membuat dua
wedding dress yakni satu wedding dress modern dan satunya wedding
dress tradisional.
Kesepuluh
siswa itu adalah Adelia Febriani Safitri, Dwi Maesaroh, Elsa Vionita,
Irma Rostiana, Laila Avidatul Jannah, Mudrikah, Mutia Aini, Nungki
Mei Dita, kemudian Rosalia Dwi Cahyaningsih dan Susi Juniati.
Pada
apel pagi tersebut, Wabup juga mengingatkan seluruh pegawai di
jajaran dinas pendidikan untuk mempercepat serapan anggaran 2016.
Harapannya pelayanan kepada masyarakat semakin lancar dan tidak ada
lagi sisa anggaran karena kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.
“Sekarang
bola ada di jajaran SKPD, bagaimana ada langkah untuk melakukan
percepatan kegiatannya,” katanya.
Terkait
adanya pemotongan Tunjangan Sertifikasi Guru (TPG) sebesar Rp 44
miliar, Wabup meminta para guru tidak resah karena dana yang masih
ada masih cukup untuk melakukan pembayaran sertifikasi guru yang ada
di kabupaten Purbalingga. Dikatakan, pada 2015 lalu terdapat sisa
lebih anggaran (Silpa) TPG sebesar Rp 62 miliar yang kemudian
dipotong Rp 44 miliar sehingga masih ada dana Rp 18 miliar.
“Saya
minta ini disosialisasikan agar tidak ada kegelisahan dari para guru
yang kemudian membuat kinerjanya menjadi menurun. Pemotongan itu
tidak masalah,” tandasnya.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !