![]() |
Pengunjung dari Mancanegara Beli Padi Organik Purbalingga |
Pameran
tersebut diselenggarakan oleh Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya
(FPESD) Jawa Tengah dibuka oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah
Siti Atikoh Ganjar Pranowo. Pameran diikuti 35 kabupaten/kota se-Jateng yang
motori oleh Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP).
Kasubid
Produksi dan Distribusi Bappeda Purbalingga Ir Hikmanudin disela-sela pameran
mengatakan, Purbalingga yang mengambil dua boot stand menampilkan produk
organik, antara lain beras yang dibudidayakan menggunakan pupuk organik dan
pestisida hayati serta kerajinan dari bambu dan tempurung, sapu glagah, gula
kelapa serbuk, batik. Selain berbagai produk Purbalingga, booth juga
menampilkan berbagai potensi wisata yang ada di Kota Knalpot.
“Animo
pengunjung lumayan tinggi. Pameran ini kami nilai tepat karena digelar di mall
yang banyak dikunjung masyarakat,” kata Hikmanudin.
Khusus potensi
wisata, lanjut Hikmanudin, hal yang ditampilkan lebih fokus pada destinasi
wisata alam yang dikelola masyarakat dalam wadah desa wisata. Desa wisata yang
ditampilkan yakni Desa Panusupan dengan potensi seni dayakan dan wisata
alamnya, Desa Tanalum dengan potensi curug, Desa Serang dengan sekolah alam
Kampung Kurcaci, Desa Karangcegak, Desa Onje, Desa Siwarak, dan sejumlah
potensi lainnya. “Desa wisata rupanya menjadi tujuan wisata alternatif yang
menjadi trend masyarakat saat ini. Pengunjung banyak yang menanyakan soal paket
kunjungan ke desa wisata di Purbalingga,” kata Hikmanudin.
Pameran
ini merupakan bentuk implementasi dari keberpihakan Pemkab sebagai upaya
pengembangan UMKM dan
pemberdayaan masyarakat wisata. Pengembangan UMKM dan desa wisata tidak
saja mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, namun sekaligus mengatasi persoalan
kemiskinan dan pengangguran. “Pameran ini sebagai jawaban atas kesetaraan produk-produk unggulan UMKM
ditengah membanjiri produk dari luar negeri dengan diberlakukannya MEA.
Setidaknya, ada 241 kluster binaan dari FEDEP yang meliputi industri,
pariwisata yang mengikuti pameran,” katanya.
Sementara
itu Ketua Dekranasda Provinsi Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan,
dalam menghadapi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM,
pemerintah menjembatani promosi untuk produk-produk unggulan. Dengan pameran
akan menciptakan kesadaran mencintai produk dalam negeti agar pangsa pasar
lebih luas dan loyalitas konsumen tetap berada di dalam negeri. Terhadap basis
kluster ini, Atikoh menjelaskan akan mempermudah pemerintah untuk melakukan
pembinaan dan mensinergikan dengan program One village One Product (Ovop).
Atikoh
berharap pameran seperti ini dilakukan secara rutin untuk memperluas peluang pelaku
usaha dalam ekspansi dan memanfaatkan pemasaran online untuk melebarkan sayap
pemasaran.
(Y/Igoen/KB)
Owhh Purbalingga Gak Punya Mall To.. ?
ReplyDeleteKirain saya Ada..