PURBALINGGA
– Saat ini Pemkab Purbalingga menyiapkan rencana bisnis
pengembangan pariwisata yang diwadahi dalam sebuah holding
company. Perusahaan induk (holding company) ini merupakan
perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan dan tergabung ke
dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke
dalam induk perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau
penciptaan nilai pasar perusahaan.
Bupati
Tasdi telah mengemukakan, holding company nantinya diharapkan
menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah dari usaha bisnis
pariwisata.
“Beberapa
objek wisata yang saat ini dikelola Dinbudparpora, nantinya akan
dikelola oleh holding ini. Dinbudparpora lebih berfungsi sebagai
pembinaan destinasi wisata yang dikelola masyarakat seperti desa
wisata, dan usaha jasa pariwisata,” kata Tasdi saat melepas peserta
outdoor activity finalis Kakang Mbekayu Purbalingga, di
halaman Museum Prof. Soegarda Purbakawatja, Rabu (14/9).
Secara
terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir
Prayitno, M.Si mengatakan, holding company yang akan dibentuk berupa
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) ‘Purbalingga Wisatatama’ yang
disingkat menjadi Perumda Purbawisatatama. Saat ini masih dalam
pembahasan tentang jenis usaha, draft Raperda Perumda, dan mekanisme
pengalihan aset yang akan dijadikan modal dasar Perumda.
“Dalam
pembahasan awal, Perumda ini nantinya akan membawahi tiga unit usaha
yakni wisata pendidikan dan waterpark, wisata alam, dan wisata religi
– budaya. Daya tarik wisata yang saat ini dikelola oleh
Dinbudparpora akan masuk dalam unit usaha tersebut. Daya tarik itu
terdiri pendakian Gunung Slamet, Goa Lawa, Adventure zone dan Bumi
perkemahan Munjuluhur, serta Monumen Tempat Lahir Jenderal
Soedirman,” kata Prayitno.
Menurutnya,
langkah terobsan Bupati Tasdi untuk membentuk holding pariwisata
patut mendapat dukungan. Beberapa Pemerintah Kabupaten dan kota di
Jateng dan Banten, saat ini juga tengah menyiapkan sebuah holding.
Misalnya, di Pemkot Semarang yang membuat holding untuk mengelola
daya tarik wisata Taman Margasatwa, Rumah Potong Hewan dan
percetakan.
Prayitno
menambahkan, perencanaan holding company ini akan terus dimatangkan.
Jika ditilik dari sisi finansial, keuntungan yang dapat dipetik
adalah kemampuan mengevaluasi dan memilih portfolio bisnis terbaik
demi efektivitas investasi yang ditanamkan, optimalisasi alokasi
sumber daya yang dimiliki, serta manajemen dan perencanaan pajak yang
lebih baik. Sementara jika dilihat dari sisi Non Finansial terdapat
sejumlah manfaat. Bentuk Holding Company memungkinkan perusahaan
membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidasikan serta
mengkoordinasikan aktivitas dalam sebuah lingkungan multibisnis.
“Sebuah
holding diharapkan juga menjamin, mendorong, serta memfasilitasi
perusahaan induk, anak-anak perusahaan, serta afiliasinya guna
peningkatan kinerja. Yang tidak kalah pentingnya adalah membangun
sinergi diantara perusahaan yang tergabung dalam Holding Company
serta memberikan support demi terciptanya efisiensi. Dari sisi
kepemimpinan juga terjadi institusionalisasi kepemimpinan individual
ke dalam sistem,” kata Prayitno.
(Kabare
Bralink/Wisata)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !