PURBALINGGA
– Bupati Purbalingga Tasdi menyampaikan rasa prihatin karena belum
mampu mensejahterakan seluruh guru RA/BA/TA yang tergabung dalam
Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) di kabupaten Purbalingga. Bahkan
dari 645 guru yang ada, baru 165 guru yang mendapatkan honor Rp 150
ribu dari pemda.
“Nanti
mulai 2017 kita upayakan honornya ditambah, jumlah penerimanya juga
ditambah,” kata Tasdi saat menghadiri Ulang Tahun IGRA di Pendapa
Dipokusumo Purbalingga, Sabtu (22/10).
Bupati
mengaku menugaskan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Kepala
Dinas Pendidikan Tri Gunawan untuk mengkaji supaya semakin banyak
guru-guru IGRA yang mendapat tambahan honor dari pemda termasuk
peningkatan besaranya.
“Namun
saya minta kesadarannya, karena kondisi keuangan negara sedang kurang
baik, nanti peningkatanya pelan-pelan secara bertahap. Kon ujug-ujug
ya tidak bias,” jelasnya.
Bupati
mengapresiasi semua guru yang tergabung dalam IGRA telah
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berkarakter. Dalam
memperingati ulang tahun, bupati berharap tidak hanya dilakukan
seremonial saja namun bagaimana kedepan IGRA semakin banyak
berkontribusi bagi pembangunan di kabupaten Purbalingga.
“Saya
mengapresiasi karena hari ini tidak sekedar seremonial kumpul-kumpul
memperingati ulang tahun IGRA, namun juga diisi dengan berbagai
kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalitas para
guru,” katanya.
Pada
kesempatan tersebut, diselenggarakan kegiatan parenting yang diisi
oleh H. Mursyid M.Ag dosen PGRA UIN Semarang. Selain itu juga
diadakan lomba guru RA/BA/TA meliputi lomba tilawah, membuat buku
cerita bergambar, lomba bercerita tunggal, membuat alat permainan
edukatif, dan lomba tari kreasi baru ciptaan guru.
Kegiatan
parenting dan lomba guru diikuti semua guru RA/BA/TA se-Kabupaten
Purbalingga sebanyak 675 guru.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !