PURBALINGGA
– Di Kabupaten Purbalingga sampai saat ini ada sekitar empat persen
penduduknya atau kurang lebih 6.000 masyarakatnya tidak dapat membaca
dan menulis atau buta huruf. Dari jumlah tersebut rata-rata orang
buta huruf orang tua.
“Berdasarkan
data nyata atau dan setelah di cek dilapangan ternyata kita masih
ada 4 persen atau sekitar 6.000 orang penduduk yang tidak bisa baca
tulis atau buta huruf, dari jumlah tersebut kebanyakan orang usia
tua. Akan tetapi hal tersebut menjadi pekerjaan rumah Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Purbalingga,” ujar Bupati Tasdi saat
menyampaikan sambutan pada Seminar Peningakatan Minta Baca di Pendapa
Dipokusumo, Rabu (2/11).
Selain
menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab, adanya masyarakat buta huruf
yang menjadi rendahnya tingkat pendidikan atau masyarakat yang
emnagalami buta huruf juga menjadi pengaruh rendahnya nilai indeks
pembangunan manusia (IPM)Purbalingga yan pada posisi saat ini
menempati urutan 26 dari 35 kabupaten/kota Se-Jawa Tengah.
“Hari
ini Purbalingga rankingnya nomor 26 dari 35 Kabupaten/Kota Se-Jawa
Tengah. Saya dan bu wakil masuk Purbalingga rankingnya nomor 26 dari
35 kabupaten/kota,”ujarnya.
Menurutnya
ada tiga variable yang mempengruhi nilai IPM diantaranya adalah
masalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Di bidang pendidikan, yang
menyumbang rendahnya IPM Purbalingga, karena masyarakat Purbalingga
mengenyam pendidikan sekolah rata-rata hanya 7,6 tahun.
“Jadi
rata-rata pendidikan orang Purbalingga cuma lulus SD ditambah satu
tahun enam bulan,”jelasnya.
Untuk
itu, sambung Bupati, bagaimana dengan program wajib belajar (wajar)
sembilan tahun, sehingga semua tidak hanya berteori saja namun harus
melihat kenyataan dilapangan, karena hal terjadi bukan hanya di
Purbalingga saja namun juga ditingkat nasional.
“Kita
sudah seringa gembar gembor, wajib belajar pendidikan dasar (wajar
dikdas) sembilan tahun atau 12 tahun tapi kenyataanya bagaimana.
Kenyataanya sampai hari ini orang Purbalingga sekolahnya rata-rata
hanya 7,6 tahun,”tegasnya.
Sedangkan
di Purbalingga tambah Bupati, dari yang sekolah mulai dari Strata 2,
Strata S1, SMA, SMP dan SD dan yang tidak sekolah kalau semuanya
ditotal rata-rata sekolahnya orang Purbalingga hanya 7,6 tahun dan
diantaranya ada yang tidak dapat membaca dan menulis sebanyak empat
persen buta huruf.
Bidang
lain yang berpengaruh terhadap menurunya IPM Purbalingga adalah
kesehatan dan perekonomian. Untuk bidang kesehatan, angka harapan
hidup manusia di Purbalingga juga menurun yang tadinya usia harapan
hidup sekitar 72 tahun, masyarakat Purbalingga sekarang hanya 71
tahun, hal tersebut juga menjadi pengaruh rendahnya IPM Kabupaten
Purbalingga.
Untuk
bidang ekonomi pendapatan per kapita Purbalingga, ternyata kurang
lebih hanya Rp1 juta dari 301.000 Kepala Keluarga (KK) atau kalau
dirata-rata baik yang bekerja maupun yang menganggur pendapatan per
kapita masyarakat Purbalingga hanya sejuta. Sehingga untuk memajukan
dan meningkatkan semua itu harus ada pemberdayaan dan peningkatan
sumber daya manusia (SDM) salah satunya melalui seminar gerakan gemar
membaca. Pihaknya juga menegaskan kepada seluruh Aparatur Sipil
Negara (ASN) agar bekerja sambil belajar dan belajar sambil bekerja.
Walaupun sudah usia tua, sampai kapanpu harus tetap harus belajar
“Karena
dinamika pemerintahan, dinamika peraturan perundang-undangan silih
berganti dan dinamis, dan apabila tidak dapat menangkap akan
ketinggalan jaman. Kalau ASN kita tidak punya reponsibilitas yang
bagus terhadapa perkembangan teknologi yang semakin canggih maka akan
tergilas oleh zaman, untuk itu, saya sepakat dengan adanya upaya
gemar membaca, agar supaya ilmu pengetahuan kita bertambah dalam
rangka meningkatkan SDM sehingga IPM kita akan naik,”ujarnya.
Kepala
Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Purbalingga
Sidik Purwanto mengatakan, bagi masyarakat atau anak-anak membaca
belum dianggap sebagai kebutuhan, sehingga pihaknya melaksanakan
berbagai kegiatan, salah satunya gerakan meningkatkan minat baca
melalui gerakan gemar membaca. Menurutnya membaca harus menjadi
prioritas yang utama bagi masyarakat.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !