PURBALINGGA
– Bupati Purbalingga Tasdi berkomitmen mewujudkan konsep Smart City
di kabupaten Purbalingga paling tidak dalam kurun waktu tiga tahun
kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi. Hal itu
diungkapkan Bupati saat melakukan study banding penerapan smart city
di Kota Bandung Jawa Barat.
“Tahun
pertama dan kedua kita harus menyelesaikan infrastruktur. Baru nanti
pada tahun ketiga kita gerakan untuk bagaimana meningkatkan pelayanan
masyarakat dengan mengembangkan konsep smart city,” ujar Bupati
Tasdi usai mengunjungi Bandung Command Center, Selasa (6/12).
Komitmen
Bupati untuk menerapkan konsep smart city di kabupaten Purbalingga
terlihat saat dirinya melakukan kunjungan studi banding bersama
kalangan media yang bertugas di Purbalingga. Rombongan Bupati yang
didampingi asisten administrasi Gunarto dan Kabag Humas Rusmo
Purnomo, diterima oleh Staf Ahli Walikota Bandung Bidang Perekonomian
Keuangan Daerah dan Investasi, Dadang Gantina.
Usai
menerima paparan pengembangan konsep smart city, Bupati Tasdi bersama
rombongan melihat dari dekat pusat kendali kota Bandung di ruangan
canggih Bandung Command Center yang berlokasi di area Balaikota.
Menurut
Bupati, meski membutuhkan anggaran yang sangat besar namun penerapan
konsep smart city harus segera dilakukan. Menurut Bupati, penerapan
teknologi informasi dalam pelaksanaan smart city diyakini mampu
meningkatakan pelayanan publik menjadi lebih efisien, sekaligus akan
menghemat anggaran pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
“Nanti
kita anggarkan Rp 55 miliar untuk mengembangkan ini (command
center-red). Ya kita siap menerima hibah penerapan aplikasi dari
Bandung,” tandasnya.
Staf
Ahli Walikota Bandung Bidang Perekonomian Keuangan Daerah dan
Investasi, Dadang Gantina menuturkan, Bandung Command Center dibangun
pada 2014 dengan biaya Rp 27 miliar ditambah Rp 3 miliar untuk
tambahan kekurangan fitur yang dibutuhkan. Dana tersebut belum
termasuk biaya bandwidth yang mencapai Rp 7 miliar setaun , biaya
aplikasi dan operator.
“Saat
ini kami memiliki 350 aplikasi dari target 1000 lebih aplikasi. 13
aplikasi diantaranya dapat dihibahkan untuk kabupaten/kota yang
membutuhkan,” jelasnya.
Dijelaskan
Dadang, ruang kendali BCC didukung oleh berbagai fasilitas seperti
Global Positioning System (GPS) Tracking dan Closed Circuit
Television (CCTV) yang dipasang di daerah rawan pelanggaran lalu
lintas, kriminalitas dan bencana. BCC ini, lanjut Dadang juga
menjadi pusat data dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
sehingga kebutuhan data untuk pengambilan kebijakan menjadi semakin
cepat dan mudah.
“Misalnya
untuk pengurusan perijinan dengan sms (short massage service-red),
sms nomor antian RSUD dan pembuatan KTP Disdukcapil, lapor keluhan
warga, e-buggeting dan lainnya. Semua kegiatan OPD dan keluhan warga
dapat dipantau dari command center ini,” jelasnya.
Adanya
command center, lanjutnya, mampu membawa perubahan sangat banyak
terhadap system pelayanan bagi masyarakat Kota Bandung, hingga mampu
mewujudkan tingkat kebahagiaan masyarakat tertinggi di Indonesia.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !