PURBALINGGA
– Lomba Lari Marathon Tandu menjadi salah satu kegiatan dalam event
Festival Panglima Besar Jenderal Soedirman yang akan digelar di
Monumen Tempat lahir Jenderal Soedirman, Bantarbarang, Kecamatan
Rembang, 24 – 29 Januari 2017.
Lomba
Lari Marathon itu akan menjadi unik karena para peserta yang terdiri
empat orang diharuskan menggotong tandu ciri khas Panglima Besar
Jenderal Soedirman. Selain untuk mengenang perjuangan Jenderal
Soedirman, juga untuk mengenalkan Bumi Soedirman Purbalingga baik di
kancah nasional bahkan di tingkat internasional.
“Kita
merespon semangat Pak Bupati yang ingin mengenalkan Purbalingga ke
kancah nasional bahkan internasional. Kita buat acara yang besar dan
unik berupa lomba lari tandu yang belum pernah ada dimanapun. Ini
embrio kegiatan yang kedepan diharapkan dapat lebih besar,” ujar
Komandan Kodim 0702 Purbalingga Letkol Kav Dedi Safrudin, saat Rapat
Tindaklanjut Penyelenggaraan Festival Pangsar Jenderal Soedirman di
Aula Kodim setempat, Selasa (9/1).
Menurut
Dedi Safrudin, bila kegiatan Lomba Lari Tandu ini dipromosikan secara
besar-besaran dan dilaksanakan secara kontinyu, akan menjadi even
nasional bahkan bisa mendatangkan atlet-atlet internasional. Meski
demikian untuk kegiatan pertama kali, lomba tersebut akan diikuti
potensi pelari lokal Purbalingga dari perwakilan Desa/Kelurahan dan
siswa SMA/SMK/MA.
“Mudah-mudahan
ini akan menjadi booming. Nanti akan saya coba untuk mendatangkan
komunitas lari luar daerah kesini,” katanya.
Dikatakan
Dandim, kegiatan Festival Pangsar Soedirman diadakan untuk
memperingati hari lahir dan wafatnya Panglima Besar Jenderal
Soedirman. Seperti diketahui, Jenderal Soedirman lahir di Desa
Bodaskarangjati Kecamatan Rembang pada 24 Januari 1916. Kemudian
Soedirman yang dikenal sebagai Bapak TNI wafat pada umur 34 tahun,
tepatnya pada 29 Januari 1950 di Magelang.
“Karenanya
kegiatan Festival diselenggarakan pada 24 Januari sebagai hari
kelahiran hingga 29 Januari untuk memperingati wafatnya Pangsar
Soedirman,” jelasnya.
Selain
Lomba Lari Marathon Tandu, rangkaian kegiatan juga akan diisi dengan
demonstrasi berkuda dari Detasemen Kavaleri Berkuda TNI AD serta haul
Jenderal Soedirman. Demontrasi berkuda dihadirkan untuk menguatkan
ciri khas Jenderal Soedirman yang kebanyakan gambar dan patungnya
menggunakan kuda. “Ini juga bisa dinaikan menjadi even nasional
kalau kedepan bisa mengundang atlet berkuda Indonesia. Termasuk haul
Jenderal Soedirman juga akan kita selenggarakan rutin,” katanya.
Secara
keseluruhan, agenda Festival Pangsar Soedirman akan dibuka pada
Selasa, 24 Januari dimeriahkan oleh kegiatan Demontrasi Bela Negara,
Demontrasi Berkuda, Expo, dan Joi Ped. Kegiatan yang dipusatkan di
Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman juga akan dimeriahkan dengan
Festival Seni Tradisi Banyumasan pada Rabu, 25 Januari, Lomba
Marathon Tandu Kamis, 26 Januari, pada Jumat 27 Januari diadakan
Sepeda Unta Berpakaian Perjuangan, dan Sabtu 28 Januari pentas Band
Netral.
Kegiatan
Festival Pangsar Jenderal Soedirman akan ditutup pada Minggu 29
Januari dengan ditandai berbagai kegiatan. Prosesi penutupan akan
diawali dengan pertunjukan Marching Band AKMIL, dilanjutkan
istiqhozah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Pangsar
Jenderal Soedirman, Tauziah Habib Luthfi, Pertunjukan Band Keluarga
Besar Jenderal Soedirman dan Penampilan Rebana Yonif 406/CK.
Rencananya
pada kegiatan penutupan juga akan dihadiri Menteri Pertahanan
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.
“Selasa
malam Pak Bupati bertemu beliau untuk memastikan kedatanganya,”
pungkas Dandim Dedi Safrudin.
(Kabare
Bralink/Humas)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !