PURBALINGGA
- Dalam suasana yang tenang dan tidak nampak seperti terjadi apa-apa.
Ada misteri di sebuah rumah yang beralamatkan di Desa Kalikabong RT
02 RW 01, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Namun, pada
saat Sri Hastuti (52) memasuki rumah, tiba-tiba menjerit histeris.
Jeritan itu tentu saja mengagetkan seluruh warga yang langsung
memburunya.
Betapa
tidak terkejut ketika memasuki rumah, dia mendapati Eti Sularti (65)
yang merupakan ibu mertua Sri Hastuti, dan Hanani Sulma Mardiyah
(24), putri perempuan Sri, ditemukan tak bernyawa lagi. Bahkan sangat
mengenaskan karena kematian kedua orang tersebut dengan kondisi leher
digorok.
Sri
Hastui yang merupakan guru SD 2 Kalikabong terus menangis histeris
melihat kedua orang terdekatnya meninggal dengan cara mengenaskan.
Ibu tiga anak ini hanya bisa terisak dan tidak bisa berkata banyak
karena kesedihan yang mendalam. Banyak kerabat dan teman dirinya yang
ikut memberikan semangat. Jumari, ayah korban terlihat lebih tegar.
Namun mukanya tetap menunjukan duka mendalam. Dia mengatakan, selama
ini anaknya tidak pernah curhat memiliki masalah dengan teman maupun
keluarga dan rekan sebayanya.
“Kami
pada hari itu dan sebelumnya tidak pernah menerima firasat apapun.
Bahkan sebelum saya dan istri kerja berangkat ke sekolah, kami masih
bertegur sapa dengan Nani sapaan akrab anak saya dan Mbah Eti,”
kata Jumari yang juga pendidik di SD 2 Serang ini.
Keluarga
sama sekali tak menyangka jika anak bungsu kesayangannya dan ibu
mertua harus kehilangan nyawa dengan tragis seperti itu. Kasatreskrim
Polres Purbalingga saat dilokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih
melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Polisi membuat tim untuk
melakukan pengejaran dan penangkapan pelaku. Untuk sementara pihaknya
belum bisa memastikan motif kejadian itu. Apakah murni pembunuhan
atau pencurian dengan kekerasan. Namun, dari data awal saat olah
tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada barang-barang maupun uang
milik korban yang hilang. Selain itu, tidak juga ada tanda-tanda
kerusakan di pintu ataupun jendela rumah. Kuat dugaan, pelaku memang
sudah dikenal korban. Sementara itu, untuk kepentingan penyelidikan,
kedua jenasah dibawa ke RS Margono Soekarjo Purwokerto untuk
keperluan otopsi. Hanani merupakan alumni SMPN 3 Purbalingga angkatan
2009 dan SMA Negeri Bukateja tahun 2012. Hanani baru saja
menyelesaikan studinya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun
2016 kemarin. Usai kabar pembunuhan tersebar melalui media sosial,
ucapan belasungkawa terus berdatangan. Seperti akun dengan nama Nyonk
menulis status R.I.P Hanani Sulma M. Juga akun bernama Aprilia Elisa
Rosdiana yang mengaku teman kuliah Hanani.
”
R.I.P. Hanani Sulma M.” tidak lupa
disematkan emotion menangis.
Aprilia
juga mengirim doa agar Hanani tenang di sisi Allah. Dia jga berharap
agar pelaku dihukum mati.
(Kabare
Bralink/Radar Banyumas)
15Ribu bisa buat ap? Banyak 15Ribu bisa jadi 100ribu bahkan lebih. Permainan Seru & Rasakan Kemenangan Yg Nyata hanya di https://goo.gl/zOgnBF Bisa di mainkan HP
ReplyDelete