PURBALINGGA
- Empat bangunan gedung yang menelan dana cukup besar akan dibangun
pada tahun anggaran 2017 ini. Proyek terbesar yang digarap yakni
bangunan gedung Islamic center di Jalan Soekarno – Hatta yang
menelan biaya Rp 15 miliar. Bangunan gedung ini masuk dalam lingkup
kegiatan keciptakaryaan dibawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (DPUPR). Total anggaran kegiatan keciptakaryaan yang
dibiayai dari APBD kabupaten tahun ini hampir mencapai Rp 50 miliar.
Kepala
DPUPR Purbalingga, Ir Setiyadi, M.Si mengungkapkan, selain gedung
Islamic Center, sejumlah bangunan lain yang akan digarap adalah
gedung DPRD di Jalan S Parman dengan anggaran Rp 10 miliar, kemudian
kantor Kecamatan Rembang di kompleks Monumen Tempat Lahir Jenderal
Soedirman senilai Rp 6,3 miliar, kantor Kecamatan Kota Purbalingga di
Jalan S Parman Rp 4,9 miliar. Kantor kecamatan kota dipindah dari
lokasi sekarang ke sebelah PDAM atau satu kompleks dengan gedung
DPRD.
“PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) juga akan membangun gedung sendiri di
sebelah gedung DPRD. Diantara dua bangunan ini akan dibuat jalan
selebar 12 meter menembus jalan Cahyana. Jalur jalan baru ini
nantinya menjadi jalur ke lokasi PKL center,” kata Setiyadi, Minggu
(29/1).
Selain
sejumlah bangunan gedung itu, kegiatan keciptakaryaan yang akan
digarap yakni revitalisasi alun-alun dengan anggaran Rp 3,5 miliar,
renovasi gedung atap Setda senilai Rp 2,1 miliar, pembangunan
jaringan air bersih Kutabawa Rp 2,9 miliar, pembangunan tahap II
Dindukcapil dan Dinsos Rp 1,8 miliar, penataan lingkungan kantor
DPUPR senilai Rp 850 juta, pembangunan tugu batas kabupaten di Desa
Karangreja senilai Rp 750 juta, rehab pendopo Kecamatan Karangreja Rp
500 juta, pembangunan jaringan air bersih Desa Purbasari Rp 400 juta,
dan sejumlah kegiatan lain.
“Kegiatan
keciptakaryaan yang dikelola DPUPR tahun ini mencapai Rp 49,3
miliar,” kata Setiyadi.
Sementara
itu Bupati Purbalingga Tasdi, SH, MM mengatakan, pihaknya akan menata
Pedagang Kaki Lima (PKL) di pusat kota dan di sekitar alun-alun.
Nantinya PKL akan dipindahkan ke PKL center antara Jalan S Parman dan
Jalan Cahyana Baru. Dengan penataan PKL ini, di alun-alun dan
sejumlah tempat di pusat kota tidak ada PKL lagi. Sedang untuk
penataan alun-alun, Tasdi menginginkan seperti alun-alun di Bandung.
Alun-alun menjadi ruang terbuka yang digunakan untuk rekreasi
keluarga.
“Rumput
alun-alun nantinya dibuat dari rumput buatan, sehingga terkesan asri
seperti di Bandung,” kata Tasdi.
Dibagian
lain, Tasdi juga berencana memperluas akses pintu masuk RSUD Goeteng
Tarunadibrata. Akses dan pintu utama nantinya akan berada di Jalan AW
Soemarmo. Kantor eks Dinas Perikanan hingga puskesmas kota yang
lebarnya 124 meter nantinya akan jadi pintu masuk RSUD.
“Pintu
masuk dibuat besar dan ditata yang asri. Disekitar pintu masuk itu
akan dibuat hotel untuk khusus para penunggu pasien rumah sakit atau
pasien yang harus menjalani berobat jalan tanpa harus pulang ke rumah
dulu,” katanya.
(Kabare
Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !