PURBALINGGA
- Pondok Yatim Piatu dan Dhuafa dan Perpustakaan Umum Pondok
Pesantren Nurul Barokah di Desa Beji Kecamatan Bojongsari Kabupaten
Purbalingga, diresmikan Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM, Sabtu
siang (04/02). Menempati areal seluas 2 hektar, pondok dan
perpustakaan umum pondok pesantren Nurul Barokah yang digagas oleh
Triyono Budi Sasongko (mantan Bupati Purbalingga –red), bersama
keluarga besar Sosro Diharjo dan keluarga besar R. Subagyo melengkapi
gedung pondok pesantren Nurul Barokah yang diasuh KH. Muh. Syafi’i
Abror.
Dalam
sambutannya, KH. Muh. Syafi’i Abror menyampaikan terima kasih
kepada keluarga besar Sosro Diharjo dan keluarga besar R. Subagyo
khususnya kepada bapak TBS yang telah mengembangkan ponpes Nurul
Barokah dan sampai saat ini ponpes Nurul Barokah telah
menyelenggarakan pendidikan dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA) bahkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Ke
depan, saya berkeinginan membangun klinik kesehatan karena hal itu
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kami warga ponpes dan
juga masyarakat sekitarnya,” kata KH. Syafi’i Abror.
Menanggapi
hal tersebut, Bupati Purbalingga Tasdi di sela-sela sambutannya
mengatakan bahwa dirinya telah berembug dengan Wakil Bupati Dyah
Hayuning Pratiwi untuk membantu pembangunan kllinik ponpes Nurul
Barokah dari dana pribadinya. Menurutnya, ini adalah sebagai
penghormatan kepada para kesepuhan atas suri tauladannya membangun
pondok Yatim Piatu dan Dhuafa dan perpustakaan umum ponpes Nurul
Barokah.
“Saya
dan Wakil Bupati akan bantu mewujudkan klinik disini, dan saya jamin
anggarannya tidak akan mengambil dari anggaran pemerintahan, murni
dari kami pribadi,” kata Bupati Tasdi.
Bupati
Tasdi sangat mengapresiasi terwujudnya pondok Yatim Piatu dan Dhuafa
dan perpustakaan umum ponpes Nurul Barokah dan menyampaikan bahwa
inspirasi dari bapak TBS beserta keluarga besarnya untuk dijadikan
tauladan dalam rangka membangun masyarakat Purbalingga yang
berakhlakul karimah.
“Hal
ini dapat kita jadikan koreksi, terutama kepada diri kita sendiri
dulu, apa yang telah kita berikan untuk kemaslahatan umat, karena
sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang
lainnya,” kata Bupati Tasdi.
Pondok
Yatim Piatu dan Dhuafa Nurul Barokah terdiri dari bangunan seluas 273
m2, halaman paving 570 m2, halaman rumput 250 m2 dan lapangan sepak
takraw 84 m2. Pondok sebagai sarana asrama bagi santri yatim piatu
dan dhuafa memiliki tiga ruangan berupa dua ruangan asrama dengan
tempat tidur 50 santri dan satu ruangan pertemuan. Pondok tersebut
dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang cukup lengkap.
Sedangkan
Perpustakaan Umum Nurul Barokah seluas 76 m2 merupakan bantuan dari
Yayasan Baitul Maal (YBM BRI) dengan fasilitas rak buku, meja kursi
dan lebih dari 2.300 koleksi buku. Kedua bangunan itu merupakan
bantuan atau wakaf dari lembaga dan masyarakat Purbalingga yang
dimotori oleh keluarga besar Sosro Diharjo dan R. Subagyo.
“TBS
dan keluarga besarnya juga akan menanggung operasional asrama yatim
piatu dan dhuafa. Sekaligus mengajak masyarakat yang lain untuk
bersama berkegiatan sosial dengan Ponpes Nurul Barokah,” ujar dr.
H. Hendro Budi Hartono, wakil keluarga besar TBS.
Kedepan,
Ponpes Nurul Barokah berencana membangun gapura pondok, poliklinik
serta pengembangan ruang kelas dan laboratorium.
(Kabare
Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !