PURBALINGGA
- Dalam rangka ikut serta mensosialisasikan Gerakan Anti Hoax,
Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana Ranting 3
Yonif 406 Cabang LVI PD IV/Diponegoro, Purbalingga bekerjasama dengan
Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Purbalingga.
Kegiatan tersebut diselenggarakan guna menyikapi penggunaan media
sosial (medsos) yang kian disalahgunakan oleh para penggunanya.
Ketua
Persit KCK Ranting 3 Yonif 406 Cabang LVI PD IV/Diponegoro, Ny.
Gunawan berpesan agar kegiatan sosialisasi medsos dan anti hoax dapat
dipahami dengan baik khususnya untuk anggota Persit. Tujuannya agar
anggota Persit dapat menggunakan sosmed dengan bijak dan beretika
sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) Nomor 11 Tahun 2008.
Pentingnya
mengenal medsos tidak hanya sebatas tau tetapi memahami betul-betul
baik buruknya dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih pengguna medsos
kini kian meluas tanpa mengenal batas usia. Kegunaannya pun mulai
beragam, tidak hanya sekedar media komunikasi tetapi dapat menjadi
wadah silaturahmi, berbagi informasi, ajang mencurahkan pendapat
dir, dan lain sebagainya.
Lilian
Kiki Triwulan, Narasumber dari Dinkominfo Kabupaten Purbalingga
mengatakan dengan merambahnya teknologi yang begitu pesat menjadikan
informasi dapat dengan mudah diakses oleh semua kalangan menggunakan
berbagai akses media. Dengan begitu kapanpun dan dimanapun berada
seseorang dapat mengakses informasi dengan sangat cepat.
“Dengan
medsos kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat baik dari
keluarga, rekan kerja, rekan bisnis, komunitas atau yang lain,”
jelas Lilian pada Sosialisasi Medsos dan UU ITE Nomor 11 Tahun 2008
dalam rangka HUT Persit ke 71 di Satuan Yonif 406, Purbalingga, Rabu
(22/2).
Namun
sayangnya, informasi yang disebarluaskan di medsos tidak seluruhnya
akurat. Perlunya ketelitian dan pemahaman mengenai isi dari berita
yang dibagikan. Jangan asal menyimpulkan, jangan asal menghakimi
apalagi asal men-share, tambah Lilian.
“Ibu-ibu
harus perhatikan dengan baik apakah berita yang dishare terjaga
kebenarannya atau tidak,” pesan Lilian.
Melihat
pentingnya sosialisasi tersebut, Alumni UPI tersebut juga menjelaskan
cara mengantisipasi munculnya informasi Hoax. Para peserta diminta
untuk berhati-hati terkait informasi dan berita yang datang begitu
cepat. Para peserta diminta untuk membaca terlebih dahulu konten
berita yang akan disebarluaskan.
“Cermati
dan pahamilah isi berita yang didapatkan di sosial media, verifikasi
terlebih dulu informasi yang didapat, jangan langsung
disebarluaskan,” pesan Lilian.
Ketika
ingin membuat status di medsos harus diperhatikan dengan baik isi
dari statusnya. Sebisa mungkin memberikan status yang bermanfaat baik
bagi diri sendiri ataupun orang lain. Jangan sampai dengan status
yang dibuat justru menimbulkan perselisihan antar pengguna medsos,
tambahnya.
“Jangan
hanya sekedar melihat tanpa membaca, jangan sekedar membaca tanpa
memahami, jadilah wanita cerdas, cermat dan cekatan dalam menggali
informasi,” pungkas lulusan bahasa Perancis UPI.
(Kabare
Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !