PURBALINGGA
- Data nasional, di Indoesia terdapat 30 persen remaja putri
mengalami anemia atau kekurangan darah. Melihat data yang sangat
besar itu Pemerintah Kabupaten Purbalingga lewat Dinas Kesehatan
Tahun 2017 akan menganggarkan pemberian tablet penambah darah untuk
20 persen remaja putri.
Kasi
Gizi Keluarga Dinas Kesehatan, Rusman mengatakan tujuan pemberian
tablet tambah darah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian anak (AKA). Jika perempuan mengalami anemia akan
sangat berbahaya pada waktu hamil dan berpotensi melahirkan bayi
dengan berat badan rendah.
“Anggaran
pembelian tablet tambah darah sebesar Rp 640 juta. Seandainya satu
lempeng berisi 10 tablet seharga Rp 4.500 maka ada 1,4 juta tablet
yang akan kita bagikan. 7 tablet saat menstruasi dan 1 minggu 1
tablet, selama 4 bulan,” kata Rusman, Sabtu (25/2).
Sisa
80 persen dari remaja putri, lanjut Rusman akan dilakukan sosialisasi
meminum tambah darah, kepada para guru untuk di tularkan kepada para
siswinya. Kemudian sekolahan diharapkan dapat membuka outlet tambah
darah agar para siswa bisa dengan mudah membelinya. Dengan harga Rp
4.500 isi 10 tablet bisa di gunakan untuk satu bulan.
Keberhasilan
program juga tergantung pada remaja putri, orang tua, sekolah dan
lingkungan. Dengan maka makanan yang mengandung zat besi dan selalu
sarapan pagi diharapkan dapat mensuport 30 persen tenaga bagi anak.
Kemudian dengan mengurangi jajan di sekolah, karena kandungan gizi
dan kebersihannya masih perlu diperhatikan.
Sedangkan
Kasi Promkes, Yakobus mengatakan upaya peningkatan kesehatan bagi
remaja harus ditingkatkan agar generasi penerus bisa berkualitas.
Upaya tersebut dimulai dari mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
menerapkan prilaku hidup sehat. Selain itu juga perlu dilakukan
penjaringan kesehatan anak-anak kelas 1, 7 dan 10.
“Dari
data penjaringan akan terlihat anak sehat bisa dilihat dari fisik
ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang
normal,”katanya
Yakobus
juga menambahkan dari segi psikis, anak yang sehat itu jiwanya
berkembang secara wajar, pikiran bertambah cerdas, perasaan bertambah
peka, kemauan bersosialisasi baik. Dari segi sosialisasi, anak tampak
aktif, gesit, dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
(Kabare
Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !