PURBALINGGA
– Rencana relokasi dua warga Dukuh Karangwuni, Desa Sirau,
Kecamatan Karangmoncol yang rumahnya hancur akibat bencana tanah
longsor yang terjadi 19 Februari lalu, masih terkendala belum
tersedianya lahan. Rencananya rumah milik Teguh (39) dan Sugiyanto
(45) akan dipindah ke lokasi lain yang masih berada di desa tersebut.
“Kami
dari tim desa sudah melangkah agar kedua korban memanfaatkan lahan
milik orang tuanya, namun masih belum berkenan. Keduanya menghendaki
relokasi di lokasi yang strategis (pinggir jalan-red) seperti lokasi
sebelumnya,” kata Kepala Desa Sirau Hendri Sutrisno, S.Sos kepada
Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat meninjau lokasi longsor di
Dukuh Karangwuni, desa setempat, Kamis (9/3).
Hendri
mengaku, pihaknya sudah bertemu dengan orang tua kedua korban longsor
namun yang bersangkutan belum sepakat. Bila lahannya memanfaatkan
tanah milik orang tuanya, pihak desa dan kecamatan siap membangun
rumah baru untuk kedua korban. Termasuk mengupayakan bantuan rehab
RTLH dari kabupaten.
Salah
seorang korban, Sugiyanto mengaku dirinya tak lagi mampu menyediakan
lahan untuk relokasi. Soal lahan milik orang tuanya (Mertua-red),
menurut dia sudah menjadi milik adiknya.
“Kalau
akan dipakai untuk relokasi harus dibayar karena sudah bukan
bagiannya,” katanya.
Terkait
hal itu, Wakil Bupati Tiwi langsung melakukan kordinasi dengan Camat
Karangmoncol Bambang Triyono dan Kades Sirau agar dapat mengusahakan
penyiapan lahan untuk kebutuhan relokasi. Menurut Wabup, bila
memungkinkan lahan yang akan digunakan untuk relokasi merupakan
usulan dari korban.
“Bila
tidak ada, Kades dapat berembug dengan masyarakat setempat
kemungkinan ada lahan kosong yang bisa digunakan untuk relokasi,”
katanya.
Wabup
berharap, dalam waktu tidak terlalu lama relokasi korban longsor
Sirau dapat segera dilaksanakan, sehingga bisa membantu kelangsungan
kehidupan mereka kedepannya.
“Bila
memungkinkan pembangunan rumah akan diusulkan melalui program RTLH.
Namun bila persyaratanya tidak memenuhi, pihak desa dan kecamatan
bersama stakeholder kecamatan akan membantu,” jelasnya.
Pada
kesempatan itu, Wakil Bupati yang datang bersama tim dari Dinas
Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dan anggota DPRD Karseno menyerahkan
sejumlah paket bantuan untuk kedua korban. Wakil Bupati juga
menyambangi tiga anak yang menderita lumpuh dan Hydrocephalus yang
ada di desa tersebut. Wabup juga melihat produksi kerajinan sapu
glagah arjuna yang menjadi unggulan di desa Sirau.
(Kabare
Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !