PURBALINGGA - Jalan Jenderal
Sudirman selain jadi kawasan tertib lalulintas, jalan tersebut juga
menjadi kawasan tertib bagi masyarakat. Kawasan tersebut menjadi
percontohan dari tertib perijinan, tertib penataan pedagang kaki lima
(PKL) dan tertib parkir.
Hal tersebut dikatakan Asisten
Pemerintahan dan Kesra, Imam Wahyudi saat memimpin rapat konsolidasi
konflik rawan sosial di ruang rapat bupati, Jumat (17/3). Penataan
kawasan tertib diharapkan dapat menyelesaikan konflik-konflik sosial
yang mungkin terjadi akibat kurang teraturnya suatu kawasan.
"Sekarang Pemerintah Kabupaten sudah
mengatur parkir, satu saf, yang dulu miring sudah lurus. Kita juga
sudah menyurati pusat-pusat perbelanjaan seperti Swalayan ABC dan
Harum agar membuat tempat parkir khusus," katanya.
Untuk tertib pemasangan iklan dan reklame
lanjut Wahyudi yang tidak berijin dan melintang jalan, kecuali pada
tempatnya sudah diperintahkan Satpol-PP untuk melepaskan. Sedangkan
untuk penataan PKL depan SMA untuk siang hari sudah tidak ada,
kecuali bakso mas Joni sampai sekarang belum pindah.
Selain penertiban PKL, Pemkab juga
melakukan razia pengemis gelandangan orang gila dan tunawisma (PGOT )
juga telah dan terus dilakukan dengan melibatkan pihak kepolisian.
Selian dengan kepolisian dan Pemkab juga akan bekerjasama sama dengan
pihak-pihak terkait, sehingga bukan hanya bukan hanya ditangkap tapi
ada pembinaan.
Terkait krisis sosial lainnya seperti
Togel, Pemkab juga tidak tinggal diam. Kedepan Pemkab akan membuat
gerakan pemberantasan perjudian bersama Forkompinda dan masyarakat.
"Gerakan ini bukan hanya pemerintah
saja namun harus didukung oleh semua masyarakat Purbalingga,"
pungkasnya.
(Kabare Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !