PURBALINGGA
- Wakil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menargetkan
angka kemiskinan di Purbalingga Tahun 2017 harus menurun. Paling
tidak mengalami penurunan pada 17-19%. Dalam rangka mengentaskan
kemiskinan di Purbalingga dibutuhkan integrasi dan koordinasi antar
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait.
“Dibutuhkan
langkah-langkah yang sistematis dan terintegrasi antar OPD dan
pihak-pihak terkait,” jelas Tiwi saat membuka Sosialisasi dan
Pelatihan Pemanfaatan Basis Data Terpadu Program Penanganan Fakir
Miskin Kabupaten Purbalingga Tahun 2017 di Operation Room Graha
Adiguna, Selasa (18/4).
Pada
kenyataannya masyarakat yang hidupnya masih di bawah garis kemiskinan
di Purbalingga masih cukup banyak. Masih belum tergapainya akses
pendidikan, kesehatan, akses jaminan sosial, kebutuhan dasar masih
banyak keterbatasan, jelasnya. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa
untuk menanggulangi kemiskinan bukanlah sesuatu yang mudah.
“Bahwasanya
untuk menanggulangi kemiskinan bukanlah perkara yang mudah,”
terangnya.
Itulah
sebabnya kenapa permasalahan kemiskinan sampai hari ini belum
terselesaikan karena terkait dengan kendala yang dihadapi. Berbagai
kendala yang dihadapi diantaranya perencanaan yang masih bersifat
sparsial, dan sektoral. Kemudian masalah pendanaan yang belum sesuai
dengan kebijakan yang ada. Terakhir masalah pendataan, data yang ada
sampai saat ini cenderung tidak valid dan simpang siur, sebab
masing-masing OPD datanya tidak sama.
Baca juga : Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Bupati Turut Kembangkan Produk Lokal Purbalingga
“Data
yang valid sebagai elemen penting dijadikan pengambil keputusan dan
sasaran yang tepat serta efektif namun sayangnya data dari
masing-masing OPD berbeda satu sama lain,” kata Tiwi.
Tiwi
berharap dengan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan basis data
terpadu dapat menyamakan persepsi seluruh pihak. Sehingga akan ada
patokan untuk membuat suatu program terkait dengan percepatan
penanggulangan kemiskinan yakni dengan menggunakan single data. Tiwi
optimis jika program-program kegiatan dari pemerintah daerah tepat
sasaran maka angka kemiskinan di Purbalingga dapat menurun secara
signifikan.
“Kalau
program-program kegiatan dari pemerintah daerah tepat sasaran akan
mungkin sekali angka kemiskinan di purbalingga tidak hanya menurun
tetapi menurun secara signifikan,” pungkasnya.
Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten
Purbalingga, Kusmartadhi sosialisasi dan pelatihan diikuti sebanyak
100 orang peserta yang terdiri dari OPD, Instansi Vertikal, BUMD,
BUMN, dan organisasi kemasyarakatan di Purbalingga. Pelatihan
pemanfaatan basis data terpadu dilaksanakan selama empat hari
(18-21/4).
Narasumber
sosialisasi berasal dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K). Tujuan diadakannya sosialisasi dan pelatihan
yakni untuk menyamakan persepsi dan membangun komitmen dalam upaya
percepatan penanggulangan kemiskinan di Purbalingga.
(Kabare
Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !