PURBALINGGA – Pelaksanaan hari
pertama Ujian Nasional (UN) SMP di kabupaten Purbalingga dinilai
berjalan lancar tanpa dijumpai gangguan yang berarti. Hal itu
disampaikan oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM usai melakukan
pemantauan UN secara sampling di SMP Negeri 1 Purbalingga, usai
Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Alun Alun Purbalingga,
Selasa (2/5). Selain Bupati, pemantauan juga dilakukan oleh Wakil
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon di SMP Negeri 3 Purbalingga.
“Sekolah ini menggunakan sistem UNBK
(Ujian Nasional Berbasis Komputer-red). Saya senang karena
berdasarkan laporan pengawas, pelaksanaan ujian nasional di SMP
Negeri 1 Purbalingga berjalan baik dan lancar,” kata Bupati Tasdi
di sela-sela pemantauan yang bertepatan dengan selesainya gelombang
pertama UNBK hari pertama.
Bupati berharap, penyelenggaraan UN baik
yang model UNBK maupun yang berbasis kertas dan pensil dapat sukses,
tidak hanya sukses penyelenggaraan namun juga sukses secara
kualitatif.
“Tidak hanya penyelenggaraanya yang
sukses, namun nilai-nilainya juga berkualitas. Sehingga nantinya
paling tidak hasil UN Purbalingga dapat mencapai predikat tertinggi
di Jawa Tengah,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati yang
didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud)
Heriyanto, SPd, MSi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
(Dinkominfo) Tri Gunawan Setyadi, SH, MH dan jajaran Dindikbud
berkesempatan menyalami peserta ujian dan memberikan semangat
motivasi untuk berprestasi.
“Kalian harus berprestasi, siap. Harus
punya prestasi ditingkat nasional, siap. Dan harus membawa nama harum
kabupaten Purbalingga,” katanya yang dijawab siap secara serentak
oleh para siswa.
Kepala Dindikbud Heriyanto menuturkan
ujian nasional SMP di kabupaten Purbalingga dilaksanakan dari 2 Mei
hingga 8 Mei untuk empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia (2/5),
Matematika (3/5), Bahasa Inggris (4/5) dan IPA (8/5).
Di Purbalingga sendiri pelaksanaan UN
dibagi menjadi dua kelompok yakni sekolah yang melaksanakan UN
Berbasis Komputer dan sebagian lainnya melaksanakan UN Berbasis
Kertas dan Pensil. “Di Purbalingga yang sudah melaksanakan UNBK
memang masih fifty-fifty. 40 – 50 persen ya. Kebanyakan masih
berbasis pensil dan kertas,” jelasnya.
Hal ini, lanjut Heriyanto, karena
keterbatasan sarana laboratorium komputer dan jaringan internet
sehingga ada 70 persen sekolah setingkat SMP/MTs di Kabupaten
Purbalingga terpaksa menggelar ujian nasional berbasis komputer
(UNBK) tahun 2017 dengan menumpang di sekolah lain.
Dari data laporan perkembangan persiapan
pelaksanaan UNBK tahun pelajaran 2016/2017 Kabupaten Purbalingga,
tercatat 116 SMP/MTs menggelar ujian nasional (UN). Adapun yang
menggelar UNBK hanya 54 sekolah dan 62 sekolah masih menggelar ujian
berbasis kertas dan pensil (UNKP).
“Ada 42 sekolah dari 54 SMP/MTs di
Kabupaten Purbalingga yang menumpang di sekolah lain untuk menggelar
UNBK,” tambahnya.
Rinciannya, 24 SMP negeri, 6 SMP swasta, 1
MTs negeri dan 5 MTs swasta akan meminjam tempat di SMK. Sedang 3 SMP
negeri dan 1 SMP swasta menggunakan sarana prasarana SMA. Sisanya, 2
sekolah yakni 1 MTs negeri dan 1 MTs swasta menyelenggarakan UNBK di
MA.
(Kabare Bralink/Dinkominfo)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !