PURBALINGGA
– Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM menyerahkan Kartu Purbalingga
Pintar (KPP) Tahun 2017 di Pendopo Dipokusumo, Senin (17/7/2017).
Bupati meminta pemberian KPP harus lebih baik dan tepat sasaran.
“Saya
minta KPP tepat sasaran, bukan sekedar program tapi ada sasaran yang
harus dicapai, menjangkau yang benar-benar membutuhkan, jangan ada
dusta diantara kita,” katanya.
Bedasarkan
hasil penjaringan Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (AUS-TS) tahun ini,
jumlah penerima KPP sebanyak 468 anak. Penerima yang mendapat jalur
Pendidikan Fomal sebanyak 174 anak, terdiri dari 110 SD/MI dan 64
SMP/MTS. Sementara itu, Pendidikan Non-Formal / kesetaraan sebanyak
294 anak, terdiri 156 anak kejar paket A dan 158 kejar paket B.
Bupati
Tasdi mengungkapkan keprihatinannya karena dirinya masih menjumpai
anak usia sekolah tidak sekolah.
“Wajib
belajar sebilan tahun juga mana, saya cek ke lapangan juga masih
banyak AUS-TSnya,” ungkapnya.
Bupati
mengatakan untuk setiap program yang ada di Kabupaten Purbalingga
untuk dilaksanakan dengan baik.“Saya akan memonitor setiap kegiatan
melalui gebrak gotong rotong dan sholat subuh berjamaah, jadi tak
cuma launching tapi bagaimana pelaksanaanya,” katanya.
Bupati
Tasdi juga menghimbau masyarakat, khususnya orang tua untuk mendukung
anaknya sekolah dan tidak menyalahgunakan penggunaan KPP.
“Duite
di enggo nggo sekolah anake, aja nggo nempur,” tegasnya dalam
bahasa panginyongan.
Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Heriyanto mengatakan akan
memperbaiki pemberian KPP agar sesuai sasaran.
”Sesuai
dengan arahan bupati untuk tidak salah sasaaran adanya kartu
purbalingga pintar yang di launching 2 Mei 2016 lalu, masalah
pendidikan dapat segera dituntaskan,” katanya.
Ali
Mukti, penerima KPP dari Kertanegara mengatakan senang mendapatkan
bantuan dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
“Tadinya
saya sempat berhenti karena tidak ada biaya, dengan KPP saya dapat
sekolah lagi di SMP 1 Kertanegara,“ ungkapnya.
Selain
kartu KPP, Pemkab purbalingga juga berencana segera melaunching tiga
kartu lainnya, yakni Kartu Purbalingga Sehat, Kartu Usaha Produktif
dan Kartu Usaha Tani.
“Semuanya
akan kembali ke masyarakat, baik ekonomi, kesehatan dan pendidikan
harus tercover, “ kata Tasdi.
(Kabare
Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !