PURBALINGGA
- Banyaknya polemik antara pro dan kontra yang melanda di media
sosial terkait dengan perubahan tagline Purbalingga Perwira
menjadi Purbalingga Sehati, membuat Dinas Komunikasi dan Informatika
(Dinkominfo) sebagai juru penerang melakukan berbagai upaya agar
pemahaman masyarakat menjadi sehati. Salah satunya dengan memberikan
sosialisasi kepada pengendara kendaraan bermotor yang melintas di
Jalan Isdiman Nomor 5 Purbalingga.
Sosialisasi
yang dilakukan dengan memberikan stiker Purbalingga Sehati serta
menerangkan akronim tagline sehati kepada pengendara kendaraan
baik roda dua, roda empat dan abang tukang becak. Antusiasme
pengendara sangat baik, hal tersebut terlihat dari raut muka yang
ramah dan senyuman yang tulus setelah diberikan stiker dan pengertian
arti tagline Purbalingga Sehati.
Kepala
Dinkominfo Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi mengatakan slogan
Purbalingga Sehati sudah ada landasan hukum yang kuat yakni Peraturan
Bupati Nomor 66 Tahun 2017. Sebagai masyarakat Purbalingga tentunya
harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah,
agar kehidupan berbangsa dan bernegara bisa harmonis dan selalu
mengedepankan perasaan baik sangka dengan pemerintah yang sedang
diberikan amanat oleh rakyat.
“Akronim
Sehati itu sendiri dari kata Sejahtera, Harmonis, Aman, Tertib dan
Indah,” kata kepala Dinkominfo yang lebih dikenal dengan sebutan
Trigoen.
Trigoen
menambahkan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati
menetapkan slogan mempunyai tujuan yang mulia yakni bertekad
mensejahterakan semua masyarakat dengan berbagai program. Seperti
pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH), Kartu Purbalingga Pintar,
Kantung Tani, Kartu Purbalingga Sehat serta program kemasyarakatan
lainnya seperti subuh berjamaah, gebrak gotong royong dan bantuan
keuangan desa.
Kemudian
Pemerintah Daerah juga menginginkan keharmonisan antara seluruh
elemen masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras dan adat
istiadat. Sehingga masyarakat bisa hidup berdampingan satu sama lain,
tanpa ada rasa curiga satu sama lain, yang nanti akan menimbulkan
rasa aman, baik dilingkungannya maupun seluruh wilayah Purbalingga.
“Niat
tulus Bupati dan wakil Bupati untuk mensejahterakan, membuat
keharmonisan, keamanan, ketertiban dan keindahan bagi masyarakat,
tentunya perlu kita apresiasi dengan tangan terbuka,” katanya.
Terkait
dengan masyarakat yang belum sepaham dengan tagline
Purbalingga Sehati, Trigoen membuka lebar-lebar ruang dialog dengan
masyarakat. Jangan hanya menghujat di medsos saja, namun ayo duduk
bareng, ngobrol terkait dengan slogan Purbalingga Sehati, agar
mengetahui apa yang dikehendaki dengan perubahan tagline tersebut.
Sehingga jangan sampai ada kata pepatah Jawa kulak jere adol ndean.
“Ke
depan, Purbalingga Sehati juga akan menjadi city branding,
sehingga bisa sejajar dengan branding-nya solo dengan the spirit
of Java, kota Pekalongan dengan batiknya, Jogja dengan istimewa
dan hurufnya dj-nya yang khas, serta Bali dengan Shanti Shanti
Shanti” pungkasnya.
(Kabare
Bralink/Hms)
Ora butuh sticker.. Butueh tetep Perwira.. Ngapa si deganteni
ReplyDelete"..... pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati menetapkan slogan mempunyai tujuan yang mulia yakni bertekad mensejahterakan semua masyarakat dengan berbagai program."
ReplyDeleteWis dadi bupati ko kaya esih kampanye, ooh nggo persiapan ben rong periode ya. Please aja katro lah!!