PURBALINGGA
– Markas besar TNI Angkatan Udara (Mabes TNI AU) memberikan ijin
dan persetujuan kepada Pemkab Purbalingga yang akan membangun akses
jalan menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) di wilayah
Kemangkon. Lahan milik TNI AU yang akan dibangun akses jalan itu
sepanjang 420 meter x 20 meter.
Persetujuan
itu terungkap dalam rapat yang digelar di oleh Tim Teknis Aset TNI AU
di ruang Rapat Disfaskonau Gedung B2 Lantai 7 Mabes AU Jakarta, Kamis
(10/8). Rapat yang dipimpin oleh Kadisfaskonau Marsekal pertama TNI
Ir Ruslan Efendi, M.Sc juga dihadiri Bupati Purbalingga H Tasdi, SH,
MM. Selain itu hadir juga Komandan Lanud Jenderal besar Soedirman
Letkol Pnb Suparjo, ST, MM, Kasubdin Bin BTP Mabes TNI AU Kolonel Sus
Tjoni Hendro Susanto, Kabag Perencanaan Dirjen Perhubungan Udara
Kementerian perhubungan Syamsu Rizal, Kasubid Diseminasi Informasi
Meteoroligi Penerbangan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika), herlina, ST, Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pelayanan Navigasi Penerbangan LPPNPI (Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia)/Airnav Indonesia,
Endaryono, dan Ketua Tim Rencana Kerjasama Pengelolaan dan
Pengembangan Bandara Wilayah PT Angkasa Pura II (Persero), Deni
Krisnowibowo.
Bupati
Tasdi usai rapat mengatakan, rapat tersebut menghasilkan tiga poin
yakni, Mabes TNI AU memberikan persetujuan penggunaan lahan untuk
pembangunan akses jalan menuju bandara Jenderal Besar Soedirman.
Akses jalan yang disetujui dengan ukuran panjang 420 meter dan lebar
20 meter. Detail lokasi itu akan dikoordinasikan antara Lanud
Jenderal Besar Soedirman dengan PT Angkasa Pura II. Poin kedua,
sesuai dengan surat Menteri Perhubungan RI nomor AU.101/3/17 PHB 2017
tertanggal 8 Agustus 2017 tentang Pengembangan Lanud Jenderal Besar
Soedirman, intinya Menhub meminta kepada Menteri BUMN untuk
menugaskan PT AP II guna membangun Bandara Jenderal Besar Soedirman.
“Poin
ketiga dalam rapat tersebut yakni akan disusun MoU atau pernyataan
bersama tentang rencana pembangunan dan pengusahaan Bandara Jenderal
Besar Soedirman antara TNI AU, pemprov Jateng, Pemkab Purbalingga, PT
AP II, Airnav Indonesia dan BMKG,” kata Bupati Tasdi.
Seperti
diberitakan sebelumnya, dalam kunjungan Menhub Budi Karya Sumadi,
Minggu (6/8) lalu bersama Presiden Direktur PT AP II Muhammad
Awaluddin, telah diputuskan untuk pengembangan Lanud Jenderal besar
Soedirman (Wirasaba) menjadi bandara Jenderal Besar Soedirman.
Pengelolaan bandara komersial itu nantinya dilakukan oleh PT AP II
selaku operator. PT AP II telah menyiapkan anggaran Rp 350 miliar
untuk membangun berbagai sarana prasarana pendukung seperti runway,
taxiway, bangunan terminal seluas 3.000 meter persegi dan sarana
lain. Untuk landasan pacu, dari sekarang 850 meter, akan diperpanjang
menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Tahap selanjutnya akan
diperpanjang lagi menjadi 2.000 hingga 2.400 meter.
Tasdi
menambahkan, rintisan pengembangan bandara Wirasaba menjadi bandara
komersial dilakukan sejak tahun 2006 silam. Pengembangan landasan ini
juga didukung oleh tujuh bupati disekitar wilayah Purbalingga.
Pemkab Purbalingga setidaknya telah melakukan 12 kali audiensi dengan
Kemenhub untuk mematangkan realisasi bandara komersial Wirasaba, dan
terakhir rapat di Mabes TNI AU.
“Bandara
Jenderal Besar Soedirman akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan. Khusus untuk
Purbalingga sendiri akan semakin memperkuat pergerakan investasi dan
pariwisata. Di Purbalingga setidaknya ada 28 investor asing asal
Korea, dan keberadaan bandara tentunya akan sangat mendukung
investasi,” kata Tasdi.
Tasdi
menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dana Rp 30 miliar untuk
pembebasan lahan guna perluasan landasan pacu bandara. Selain itu
juga membangun infrastruktur pendukung seperti pembangunan jembatan
Linggamas yang mempersingkat jarak dari Purwokerto ke Bandara
Wirasaba, pelebaran jalan akses menuju bandara.
(Kabare
Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !