PURBALINGGA - Destinasi
di Desa Wisata Serang, kecamatan Karangreja, Purbalingga, semakin
bertambah lengkap. Kali ini, warga di Dukuh Kaliurip, desa setempat
mengembangkan daya tarik wisata ‘Pudang Mas Sikopyah’. Lokasi
destinasi ini hanya sekitar 1,5 kilometer dari rest area D’LAS
(Lembah Asri Serang). Dan berjarak sekitar1 kilometer melalui jalan
tembus dari sumber mata air Sikopyah.
Tak berbeda jauh dengan Lembah
Asri Serang, daya tarik wisata ini juga menyuguhkan tempat
bercengkerama dengan suasana sejuk udara pegunungan di kaki Gunung
Slamet. Wisatawan yang datang ke kawasan wisata Serang, semakin
banyak pilihan. Sebelumnya, ada destinasi Bukit Mertelu di Desa
Sangkanyu, Kecamatan Mrebet, kemudian aneka wahana di Lembah Asri
Serang, taman bunga Kutabawa di Desa Kutabawa, gardu pandang Gunung
Lompong, wisata petualangan Gunung Malang, Serang Higland dan
terakhir yang terbaru adalah Pudang Mas.
“Pudang Mas, pada awalnya
merupakan area perkemahan yang digagas pada tahun 1980-an. Ketika itu
ada mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata bernama Puji dan
Endang dan menggagas wisata Pudang Mas. Pudang singkatan dari Puji
dan Endang, sedang Mas merupakan kepanjangan dari Masyarakat.
Artinya, berkat ide dari Puji dan Endang yang didukung oleh
masyarakat Kaliurip, akhirnya tercipta areal perkemahan dan wisata
Pudang Mas,” kisah Untung (39) dan Nurkholis (40) warga Dukuh
Kaliurip, Desa Serang, Jumat (15/9).
Untung dan Nurkholis bersama 10
rekan lainnya, dalam beberapa waktu terakhir ini kembali menghidupkan
Pudang Mas.
“Dulu, areal perkemahan dan
wisata Pudang Mas, sempat terbengkelai, namun seiring dengan
banyaknya wisatawan yang datang ke Desa Serang, maka kami warga
Kaliurip tergerak hati untuk menghidupkan lokasi Pudang Mas,” ujar
Nurkholis yang menjadi relawan dana pembenahan destinasi wisata itu.
Nurkholis menjelaskan, meski
baru dua minggu dibuka, namun kunjungan wisatawan mulai menunjukkan
trend peningkatan. Rata-rata pada hari Minggu, wisatawan yang datang
bisa mencapai 200-an orang. Tiket masuk masih terbilang murah, yakni
Rp 2.000 per orang dan parkir mobil Rp. 3.000, sedang parkir sepeda
motor Rp 2.000.
“Kami terus membenahi wahana
yang ada, mulai dari gasebo tempat bersantai, rumah pohon, area
parkir, wahana permainan anak, dan sejumlah wahana lainnya,” ujar
Nurkholis.
Nurkholis dan Untung yang
menjadi penggerak pembenahan Pudang Mas mengaku, meski belum banyak
wahana, namun lokasi Pudang Mas sangat nyaman untuk bercengkerama
bersama keluarga. Bagi pasangan muda-mudi bisa digunakan untuk memadu
kasih. Spot di Pudang Mas juga bisa jadi wahana foto selfi. Spot itu
seperti ada jembatan pesona, wahana bukit cinta, curug kricik,
jembatan jomblo, rumah pohon dengan ketinggian sekitar 12 meter dan
spot lainnya. Wahana kebun sayur seperti kobis, muncang dan bunga
tanaman hortikultura juga bisa menjadi spot untuk berfoto.
“Kehadiran Pudang Mas, paling
tidak bisa menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung yang datang ke
desa kami,” kata Nurkholis yang ditimpali Untung.
Warga desa juga semakin
bersemangat, karena dengan banyaknya wisatawan, masyarakat bisa
berjualan makanan kecil seperti mendoan dan minuman hangat. “Ekonomi
warga masyarakat kami semakin terdongkrak dengan banyaknya wisatawan
yang datang ke Pudang Mas,” ujar Untung.
Nurkholis dan Untung juga terus
menuangkan ide-ide untuk wahana wisata di Pudang Mas, seperti wahana
memberi makan untuk kelinci, arena berkuda, dan susur Sikopyah.
“Kami
akan menyiapkan paket susur Sikopyah. Nama Sikopyah merupakan sumber
mata air yang ada di wilayah Serang dan mampu menghidupi ratusan ribu
warga masyarakat Serang dan warga Purbalingga. Paket wisata ini,
mengajak wisatawan untuk semakin menyadari untuk mencintai alam dan
ikut melestarikan sumbermata air yang menjadi kehidupan ratusan ribu
warga Purbalingga,” ujarnya.
(Kabare Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !