PURBALINGGA – Sebanyak
30 ribu bibit pohon Suren atau Surian (Toona Sureni Merr), akan
ditanam di desa-desa wilayah Kecamatan Karangreja yang berada di kaki
Gunung Slamet. Penanaman pohon yang dikenal sebagai penghasil kayu
berkualitas baik ini akan dihadiri langsung Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (LHK) Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, pada Jumat (22/9)
mendatang.
Sekretaris Daerah (Sekda)
Purbalingga, Wahyu Kontardi, SH mengatakan, Pemkab Purbalingga telah
berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk
renacana penanaman pohon penghijauan di wilayah resapan air di kaki
Gunung Slamet.
“Pemkab telah mengajukan
permohonan pohon sebanyak 100 ribu, dan pada prinsipnya bisa
dietujui. Untuk tahap awal, Kementerian LHK akan membantu 30 ribu
pohon dengan jenis Suren,” kata Wahyu Kontardi, Selasa (12/9).
Disebutkan Wahyu, selain bibit
Suren, Kementerian LHK juga akan membantu jenis tanaman tahunan lain
seperti pohon karet dan beringin. “Tanaman ini merupakan tanaman
tahunan dan akan sangat mendukung upaya penghijauan guna
menyelamatkan sumber mata air di sekitar kaki Gunung Slamet,” kata
Wahyu.
Lokasi penanaman pohon
penghijauan, lanjut Wahyu Kontardi, meliputi wilayah Desa Serang,
Desa Kutabawa, Desa Siwarak, Desa Tlahab Lor, Desa Tlahab Kidul dan
Desa Karangreja. Sedang wilayah lain yang menjadi rencana penanaman
pohon penghijauan yakni Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet dan Desa
Karangjengkol, Kecamatan Kutasari.
“Untuk wilayah Desa Serang,
penanaman pohon Suren bersamaan dengan pelaksanaan Festival Gunung
Slamet. Di Desa Serang setidaknya akan ditanam 6.000 pohon Suren,
yang terinci di wilayah Dukuh Gunung Malang dan di pintu masuk rest
area Lembah Asri Serang,” kata Wahyu Kontardi.
Kepala Desa Serang, Sugito, SE
mengaku sangat menyambut baik rencana penghijauan tanaman ini.
Pihaknya siap mengerahkan warga untuk mempersiapkan penanaman, mulai
dari membuat lobang tanam, melakukan penanaman hingga perawatan.
“Kebetulan tanaman Suren
merupakan tanaman penghasil kayu yang berkualitas dan diminati warga
Desa Serang. Daun tanaman Suren memang tidak disukai ternak, sehingga
tanaman ini bisa tumbuh tanpa gangguan karena tidak ada yang
memangkas daun untuk pakan ternak. Selain itu, dengan karakter pohon
yang bisa tumbuh dalam ukuran besar dan cukup tinggi, pohon Suren
bisa dimanfaatkan sebagai media pemecah angin. Sehingga akan membuat
lingkungan di sekitar pohon tersebut aman dari gangguan angin yang
cukup kencang” kata Sugito.
(Kabare Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !