PURBALINGGA – Bupati
Purbalingga H Tasdi, SH, MM meminta kepada para perajin knalpot untuk
bersaing secara sehat dalam berbisnis. Antar perajin untuk tidak
saling mematikan dalam menjalankan usahanya. Jangan ada persaingan
yang tidak sehat.
“Bersaing boleh saja, tetapi
harus secara sehat. Jangan mematikan perajin lain dengan cara-cara
yang tidak baik,” pesan Bupati Tasdi saat menutup Bimbingan Teknis
bagi Industri Kecil menengah (IKM) Komponen Otomotif di Andrawina,
Owabong Cottage, Minggu (26/11).
Bimtek tersebut diikuti 21
orang perajin knalpot di Purbalingga dan berlangsung sejak, Rabu
(22/11). Bimtek difasilitasi Kementerian Perindustrian dan tenaga
pengajar praktisi nickel plating dan elektrophoresis dari Jakarta.
Tasdi mengatakan, perajin
knalpot yang sukses juga harus bersikap disiplin dan jujur. Jika
perajin main tipu-tipu, akan tidak lama dalam berusaha.
“Pengetahuan dan ketrampilan
tentang teknik membuat knalpot tidaklah cukup, tetapi perlu juga
diimbangi dengan attitude atau perilaku yang baik,” kata Tasdi.
Tasdi mengungkapkan, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan akan mendukung pengembangan
knalpot di Purbalingga. Dukungan presiden itu disampaikan saat
presiden Jokowi mengunjungi stan pameran produk unggulan daerah pada
ajang pertemuan Asosiasi pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
(Apkasi) di jakarta bulan Juli 2017 lalu.
“Saat itu kami menyampaikan
soal produk unggulan knalpot Purbalingga. Presiden melalui
Kementerian Perindustrian saat itu berjanji akan membantu
pengembangan industri knalpot Purbalingga. Ternyata, saat ini sudah
mulai ditindaklanjuti dengan kegiatan peningkatan sumberdaya manusia
(SDM) melalui pelatihan,” kata Tasdi.
Melalui Kementerian
Perindustrian, lanjut Tasdi, Kabupaten Purbalingga telah dibantu
pembangunan kawasan LIK (Lingkungan Industri kecil) knalpot senilai
Rp 23 miliar pada tahun 2017. Dan pada tahun anggaran 2018 juga akan
dibantu anggaran yang sama sebesar Rp 23 miliar untuk menyelesaikan
LIK yang berada di Jalan Kopral Tanwir Purbalingga.
“Setelah pembangunan LIK
selesai, tentunya juga akan didukung sarana peralatan. Dan kami akan
terus memacu industri knalpot agar mampu meningkatkan kesejahteraan
perajin di Purbalingga. Jika, ada kesulitan modal, Pemkab akan
mengkaji lebih jauh model penyaluran bantuan yang sesuai ketentuan,”
kata Tasdi.
Tasdi menambahkan, pihaknya
mentarget paling tidak setiap tahun ada 100 perajin yang mengikuti
pelatihan untuk meningkatkan SDM dan kualitas produksnya.
“Saya juga berpesan, hasil
pelatihan bisa dipalikasikan pada usahanya masing-masing dan
disebarkan kepada para pekerjanya. Jjika ada bantuan peralatan untuk
pengembangan industri knalpot agar dijaga dengan baik,” tambah
Tasdi.
Sementara itu, Kasi
Pemberdayaan Industri pada Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika
dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian, Sunandar mengatakan,
bimbingan teknis bagi IKM alat angkut khususnya perajin knalpot
diikuti 21 orang dan berlangsung sejak Rabu (22/11) hingga Minggu
(26/11). Bimtek terdiri pemberian teori selama dua hari dan praktek
nickle plating dan elektrophoresis. Bimtek dibuka Kasubdit program
Ditjen IKM Dr Ciska Farida Ariany, S.Sit, M.Si.
“Purbalingga menjadi salah
satu sasaran pelatihan karena Purbalingga menjadi salah satu sentra
knalpot di Indonesia. Tema pelatihan, kami sesuaikan dengan kebutuhan
para perajin, kali ini tentang chrome knalpot. Intinya, pelatihan
untuk meningkatkan daya saing kualitas produk knalpot Purbalingga di
pasaran seiring dengan revolusi industri yang tengah berjalan.
Perajin knalpot harus ada sentuhan teknologi maju agar produk
knalpotnya menjadi lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan produk
serupa di pasaran,” kata Sunandar.
(Kabare Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !