PURBALINGGA –
Munculnya destinasi wisata baru di Desa wisata Serang, Kecamatan
Karangreja, Purbalingga, mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke
desa yang berada di kaki Gunung Slamet tersebut. Selain munculnya
destinasi baru, gelaran Festival Gunung Slamet yang sudah dilakukan
tiga kali juga mampu membranding potwnsi desa wisata ini.
“Pada tahun 2017, jumlah
kunjungan wisatawan tercatat mencapai 600 ribu pengunjung. Jumlah
terbanyak wisatawan berkunjung ke destinasi wisata Lembah Asri Serang
yang mencapai 294 ribu. Selebihnya, kunjungan ke Kampung Kurcaci,
wisata petik stroberi, bukit selfi, pendakian Gunung Malang, dan
rekreasi Pudang Mas Sikopyah,” kata Kepala Desa Serang, Sugito, SE,
Jum’at (2/2).
Dikatakan Sugito, selain
munculnya destinasi wisata baru yang dikelola oleh komunitas kelompok
masyarakat di Desa Serang, khususnya para anak-anak muda, gelaran
Festival Gunung Slamet (FGS) juga mampu menambah jumlah wisatawan.
Melalui even itu, ikon desa wisata Serang yang berhawa sejuk makin
dikenal oleh masyarakat luas. “Kesadaran masyarakat di Desa Serang
akan manfaat pariwisata sudah mulai dirasakan. Kesadaran yang
meningkat itu akhirnya membuat warga menggali potensi yang ada untuk
destinasi wisata baru,” kata Sugito.
Sugito menyebutkan, masyarakat
Desa Serang yang berjumlah 8.433 jiwa atau 2.440 kepala keluarga (KK)
yang semula sebagian besar memiliki mata pencaharian bertani, kini
mulai bergeser. Sebanyak 30 persen masyarakatnya mulai bergeser ke
wisata, termasuk didalamnya usaha kuliner dan UMKM yang berkaitan
dengan sektor pariwisata. Hanya sebagian kecil lainnya yang berdagang
langsung produk komoditas sayuran yang ditanamnya. “Kesadaran
masyarakat akan pengembangan sektor pariwisata, juga ditandai dengan
banyaknya warga yang membeli saham Badan Usaha Milik Desa (BUMdes)
yang mengelola destinasi wisata Lembah Asri D’Las,” kata Sugito.
Sugito merinci destinasi wisata
Lembah Asri dengan luas areal yang dikelola sekitar 5 hektar, total
assetnya sudah mencapai Rp 9 miliar. Ketika Bumdes menjual saham
pengembangan Lembah Asri, ternyata 250 lembar saham senilai
masing-masing Rp 1 juta, terjual dengan cepat. Bahkan, selama tujuh
bulan pada tahun 2017, setiap Rp 10 juta nilai saham, sudah dibagikan
deviden Rp 3,7 juta. “Saham ini khusus kami jual bagi warga Desa
Serang. Hal ini agar masyarakat desa kami merasa memiliki destinasi
wisata yang ada. Mereka yang tidak ikut terlibat langsung dalam
operasional daya tarik wisata, juga ikut menikmati hasilnya,” kata
Sugito.
Bahkan, masih kata Sugito,
beberapa warga yang tergabung dalam kelompok tani ternak kambing,
malah menjual kambingnya dan dibelikan saham. “Kelompok peternak
itu yang terdiri beberapa orang, membeli saham senilai Rp 50 juta,
dan telah mendapat deviden hampir Rp 20 juta,” kata Sugito.
Sugito juga mengatakan, hasil
penjualan saham digunakan untuk pengembangan wahana baru di Lembah
Asri. Wahana baru itu seperti untuk membeli alat ATV, sepeda air,
membangun wahana playground, dan sejumlah wahana lainnya. BUMdes yang
mengelola destinasi wisata itu mentargetkan penambahan dua wahana
baru setiap tahunnya.
“Pendapatan kotor Lembah Asri
D’Las pada tahun 2017 mencapai Rp 1,7 miliar. Dari pendapatan itu
sudah ditentukan biaya operasionalnya tidak boleh lebih dari 60
persen. Dari pendapatan itu, sebanyak Rp 300 juta disetorkan ke desa
dalam APBDes,” kata Sugito sembari menambahkan, target pendapatan
pada tahun 2018 ini di Lembah Asri D’Las menjadi Rp 1,8 miliar.
Sugito menambahkan, pihak
Pemerintah desa juga mendukung tumbuhnya destinasi wisata baru yang
tidak dikelola oleh BUMdes. Pihak desa bahkan memberikan bantuan dana
untuk pengembangan destinasi itu seperti di Kampung Kurcaci sebesar
Rp 100 juta, destinasi pendakian Gunung Malang Rp 50 juta, Pudang Mas
Rp 50 juta, dan Bukit Selfi Rp 70 juta. “Bantuan kepada
masing-masing kelompok masyarakat pengelola destinasi itu dimaksudkan
untuk mengoptimalkan potensi wisata dan meningkatkan pelayanan kepada
wisatawan, misalnya untuk membangun tempat parkir,” tambah Sugito.
(Kabare Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !