![]() |
Foto : Facebook |
Saat ini masyarakat Indonesia, terutama pecinta
dangdut, pasti kenal dengan dua tokoh
besar di jagat dangdut , tak lain dan tak bukan adalah duo 'Queen of
Dangdut Koplo' : Nella Kharisma dan Via Vallen. Keduanya layaknya Alfamart dan
Indomart, ada dimana-mana. Dua-duanya juga punya fanbase militan yang jumlahnya saya yakin jutaan, Vianisty dan Nellamania.
Namun, sebagai pecinta mie instan, saya lebih suka mengibaratkan mereka berdua seperti
Indomie dan Mie Sedaap. Bagi saya tidak dipungkiri lagi Mie Goreng paling enak
ya Indomie, namun belum tentu Indomie kuah dapat mengalahkan gurihnya rasa Mie
Sedaap Kari Special. Sama halnya dengan mereka berdua, walaupun sama sama bisa
diibaratkan ratu dangdut jaman now,
tidak semua lagu yang mereka bawa akan enak dibawakan.
Ada kalanya versi Via vallen akan lebih enak bila
dibawakan oleh Nella Kharisma, pun juga sebaliknya. Sedikit contoh ‘Pantai
Klayar’ versi Via dengan Rgs Teta Record tak mungkin bisa dikalahkan nikmatnya
dengan versi Nella. Namun lagu umat galau ‘Sayang 2’ yang dibawakan Nella
Kharisma bersama DD Star Record tak akan enak bila disandingkan Sayang 2 versi Via
Vallen yang terlalu banyak ‘ho a ho e’
nya, kurang syahdu.
Contoh lain, ‘Kebacut Baper’ versi Via lebih bagus
dari versi Nella dan lagu ‘Hitam Putih Fotomu’ sangat easy listening dalam versi Nella namun masih kurang dalam versi Via.
Entah kenapa ditelinga saya, saat satu lagu enak dinyanyikan oleh salah satu
dari mereka, lagu tersebut tak akan bisa lagi enak apabila dinyanyikan oleh
salah satu yg lainnya.
Sebagai penikmat dangdut Koplo saya tentu saja tidak
melupakan artis-artis runner up, layaknya Saraswati, Rere Amora, Jihan Audy dan lianya. Sebagai penikmat mie, mereka
ibarat seperti supermie, mie abc selera pedas dan mie suksess, yang beberapa
varian rasanya tidak kalah maknyus dengan dua jawara mie instan Indonesia yang
saya sebutkan diatas. Namun, mereka memang kalah pamor dengan duo Ratu Koplo.
Contoh, ‘Tangise
Sarangan’ yang dibawakan Saraswati sukses menggaet hati 3,1 juta pengguna
youtube dan apabila disandingkan dengan versi Tangise Sarangan Via Vallen sama
sama bagus, sampai saya bingung mau pilih yang mana. Rere Amora dan Jihan Audy
pun sama, punya kalangan fans mereka sendiri sendiri dan rasa gurih khas mereka
sendiri yang menurut saya pun patut untuk di apresiasi.
Selain mereka, masih
banyak diluar sana artis-artis lokal "biduan kondangan" yang juga
mempunyai kualitas yang mumpuni namun terhalang belum beruntung saja. Contoh lagu
‘Dalan Anyar’ saya menemukan versi "New Maharani" dengan langgam semi
keroncong, sangat enak untuk dinikmati dan sangat cocok bahkan lebih bagus dari
versi Via dan Nella. Pun sama halnya dengan ‘Pacobaning Urip’ versi duo ratu Dangdut koplo ataupun penyanyi
yang sedang naik daun lainya tidak ada satu pun yang mendekati kualitas enaknya
lagu tersebut yang dibawakan oleh Deva seorang biduan kondangan lokal.
Bagaimana saya
ngibaratinnya ya? Mungkin seperti tukang Mie Dokdok dipinggir jalan yang enak
kadang kala enak banget kali ya?
By : Guntur Hanafi
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !