![]() |
SMA Negeri 1 Purbalingga |
PURBALINGGA - Kabar gembira bagi orang tua
siswa di SMA Negeri 1 Purbalingga. Pasalnya, Sumbangan Peran
Serta Masyarakat (PSM) atau biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang
dibayarkan setiap, mulai 1 Januari 2018, turun Rp 50 rb – Rp100 rb. Bahkan,
dari 1.182 siswa, ada 154 siswa yang tidak dikenai biaya seper pun alias gratis
sampai tamat. Meskipun demikian, pihak sekolah menjamin kualitas pendidikan di
SMA favorit ini tetap terjaga, bahkan terus ditingkatkan.
"Penurunan SPP
karena Pemerintah Provinsi Jateng mulai 1 Januari
2018 mengucurkan dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk
SMA/SMK, dan Sekolah Luar Biasa. Termasuk SMAN 1 Purbalingga tahun 2018 ini
menerima kucuran BOP dari Provinsi sebesar Rp 904 juta," ujar
kepala SMAN 1 Purbalingga, Drs.Kustomo pada rapat dengan jajaran Komite SMAN 1
Purbalingga, di SMAN 1 Purbalingga, Selasa (13/3).
Seperti
diketahui, sejak 2017, kewenangan pengelolaan SMA/SMK dialihkan dari
kabupaten/kota ke Provinsi sehingga pendanaan pun menjadi tanggungjawab
Pemerintah Provinsi Jateng.
Menurut
Kustomo, pada tahun 2017/2018 ini, SMAN 1 memiliki 1.182 peserta
didik atau siswa. Dana operasional yang dibutuhkan setiap tahun Rp 3,9 milyar. Dana
itu berasal dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Sumbangan Peran
Serta Masyarakat (PSM) yang dikumpulkan melalui persetujuan orang tua siswa bersama
Komite SMAN 1 Purbalingga. Untuk dana BOS, setiap siswa menerima 1,4 juta/tahun
sehingga total BOS yang diterima Rp 1,6 Milyar.
"Kekurangannya
sebesar Rp 2,3 milyar dipenuhi dari sumbangan PSM. Untuk memenuhi
kekurangan itu, SPP setiap siswa yang dibayarkan setiap bulan
bervariasi,tergantung kemampuan ekonomi orang tua masing-masing. Namun berkisar
Rp 0 sampai tertinggi Rp 225 ribu,"ujar Kustomo.
Kustomo
menjamin, meskipun pembayaran SPP menurun, namun kualitas pendidikan
di SMAN 1 Purbalingga , tetap terjaga. Bahkan, pihaknya bertekad untuk terus
meningkatkan kualitas lulusannya. "Target kualitas lulusan kami, 75 persen
diterima di perguruan tinggi negeri (PTN),” tegas Kustomo.
Pada
lulusan 2016/2017 lalu, dari 397 siswa lulus yang diterima di PTN baik lewat
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan dan
jalur seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri
di setiap PTN, ada 289 siswa. Mereka tersebar diterima di UGM, UI, ITB, Unpad, Unnes,
UNY, Unsoed, Unair, Unibraw dan sebagainya. Sementara 60 siswa
lainnya diterima di pendidikan kedinasan, seperti STAN, STIS, STTD,STPDN dan
politeknik Kesehatan serta PTS.
“Melihat
data itu, target kami tercapai 79 persen lebih, atau terlampaui. Ini
menunjukkan bahwa kualitas lulusan SMAN 1 Purbalingga mampu bersaing dengan
lulusan SMA-SMA lainnya dari berbagai kota di Indonesia, " tegas Kustomo.
(KB)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !