PURBALINGGA –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga tengah menyiapkan 1.000
becak untuk mendukung sektor pariwisata. Becak unik itu nantinya akan
menjadi daya tarik transportasi wisata unik di pusat kota dan di
beberapa tempat wisata. “Purbalingga terus bertekad membenahi
sektor pariwisata, kami membenahi destinasi wisata dan tengah
menyiapkan 1.00 becak yang uni,” kata Bupati Purbalingga H Tasdi,
SH, MM, di ruang kerjanya, Kamis (22/3/2018).
Bupati Tasdi mengungkapkan hal
itu saat menerima kunjungan rombongan presstour dari Dinas Komunikasi
dan Informatika (Dinkominfo) Provinsi Jateng. Ikut mendampingi Bupati
Tasdi, Asisten Sekda Bidang pemerintahan Drs Agus Winarno, M.Si,
Asisten Ekonomi dan Kesra Drs Widiyono, M.Si, Kepala Dinporapar
Yanuar Abidin, SH, Kabid Humas dan Informasi Komunikasi Publik
Dinkominfo Purbalingga Ir Prayitno, M.Si dan Plt Direktur PD Owabong
Drs Hartono.
Dikatakan Bupati, keberadaan
becak wisata ini, nantinya seperti becak wisata di Yogyakarta yang
bisa digunakan oleh wisatawan keliling dalam kota, dan di beberapa
lokasi wisata. “Di Purbalingga ada sekitar, 1000 tukang becak,
nantinya, tukang becak itu yang diutamakan sebagai pengayuh becak
wisata. Mereka juga akan dilatih tentang Sapta Pesona, dan pelatihan
bahasa Inggris atau bahasa Korea,” kata Tasdi.
Dibagian lain Tasdi mengatakan,
pihaknya juga akan meniru Kabupaten Banyuwangi yang sering menggelar
event festival wisata. Jika di Banyuwangi dalam satu tahun ada 57
jenis festivall, atau hampir setiap minggu ada hiburan, maka paling
tidak di Purbalingga secara rutin dalam satu bulan juga ada festival.
Saat ini saja, sudah ada festival Jenderal Soedirman, Festival Gunung
Slamet, Festival Onje, Festival Congot, dan beberapa festival lain
yang akan disiapkan. “Saat ini, akan disiapkan empat festival baru
yang diharapkan akan semakin membuat wisatawan berkunjung ke
Purbalingga,” kata Tasdi.
Tasdi menambahkan, pihaknya
mentargetkan jumlah kunjungan wisata ke Purbalingga sebanyak 5 juta
dalam satu tahun. Saat ini saja, kunjungan wisata sudah mampu
mencapai 2,4 juta wisatawan per tahunnya. Dengan jumlah kunjungan
ini, Purbalingga masih menempati peringkat keempat di Jateng, setelah
Kabupaten Magelang dengan Candiborobudurnya, Kota Surakarta, dan Kota
Semarang. “Kami optimis, seiring dengan penambahan destinasi baru
seperti Golaga (Goa Lawa Purbalingga), dan Gokuse (Goa Lawa Kutabawa
Serang), dan Sekugo (Serang Kutabawa Goa Lawa), akan mampu
mendongkrak kunjungan wisatawan,” kata Tasdi optimis.
Khusus di kawasan Kutabawa,
nantinya akan disiapkan daya tarik wisata Taman Langit di kaki gunung
Slamet. Taman Langit ini dilengkapi dengan berbagai sarana unik dan
menarik yang cocok untuk menarik wisatawan kalangan keluarga. “Jika
selama ini, wisatawan pendaki gunung kebanyakan dari kalangan
anak-anak muda, maka dengan daya tarik wisata Taman Langit akan
menjadi tujuan destinasi wisata keluarga dan anak-anak,” ujar
Tasdi.
Untuk mendukung pengembangan
sejumlah destinasi tersebut, pihaknya juga tengah menyiapkan holding
pariwisata PT Purbalingga Wisatatama. Holding pariwisata ini akan
mengelola sejumlah daya tarik wisata termasuk didalamnya daya tarik
Owabong yang sudah berdiri sejak tahun 2005. Kemudian sejumlah
destinasi lain seperti monumen tempat lahir Jenderal Soedirman yang
akan diubah menjadi wisata Gerilya, Goa Lawa di Desa Siwarak
Karangreja yang akan diubah menjadi Golaga, dan pendakian Gunung
Slamet yang akan diubah menjadi Taman Langit. “Targetnya, pada
libur lebaran tahun ini, sejumlah destinasi itu sudah bisa
dioperasikan,” kata Tasdi.
(Kabare Bralink/Hms)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !