Trotoar Kita Cipta Masa Lalu
yang Kelam
Oleh : Umi Uswatun Hasanah
Sayangku, kau aku
berjalan-jalan
sepanjang sore sampai malam
menilik jalan-jalan berlubang
pohon-pohon tumbang
orang-orang dagang
pembeli lalu lalang
lantaran
masalalu sempat dirasa hilang
Sayangku, kau aku terus
berjalan-jalan
sepanjang malam sampai pagi
menilik orang-orang bergegas
pergi
selepas masa lalu di transaksi
hingga tempat berjalan-jalan
sepi
dibawanya pundi-pundi
lantaran
dagangannya habis tak tersisa
tadi
Sayangku, mereka menyebut kau
aku
pedestrian yang kaku
lantaran
kau aku berjalan-jalan kala
wajah saling sendu dan
tak saling merayu
Apakah mereka tahu, sayangku
kau aku terus bercumbu
dari matamu ke bibirku
dari bibirku ke hatimu
dan kau aku berciuman
dalam hati yang
kaku
“Aku melihat saksama
selain sama dagang
trotoar; tempat berjalan kau
aku
buat
patah tulang
tulang dipatahkan
masalalu tidak benar
hilang.”
Trotoar; tempat berjalan aku
kau
tidak aman
dan cipatakan masa lalu
yang kelam.
Purbalingga, 21 Februari
2018
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !